Anies dan PKS Sama-Sama Junjung Moralitas Demokrasi Berkeadilan!

Reporter : Danny

Optika.id - Selain sama-sama berangkat dari semangat kemandirian dan menjadi bagian dari elemen kritis, setidaknya ada tiga kesamaan lainnya antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Anies Rasyid Baswedan yang membuat kedua belah pihak begitu lekat.

Baca juga: Pilgub DKI Jakarta 2024: Muncul Nama Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sampai Risma

Yaitu menjunjung moralitas demokrasi, membangun kolaborasi, dan berpihak pada keadilan sosial.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Penelitian Politik BRIN Prof. Dr. Firman Noor, M.A., dalam Indonesia Leaders Talk: DNA Anies dan PKS di kanalYouTube @PKSTV,Sabtu siang, (12/8/2023), dikutipOptika.id

Soal moralitas demokrasi. Tidak hanya berdasarkan pemantauan dari pemberitaan media atas aksi dan sikap politik PKS, komitmen kader PKS pada demokrasi juga dia temukan langsung lewat penelitian yang dilakukannya.

Jadi saya melakukan riset mengenai oposisi di Indonesia era kontemporer. Saya menanyakan masalah demokrasi. Dan PKS menjawab bahwa mereka rela menjadi oposisi agar demokrasi tidak mati. Karena tanpa oposisi kita sudahdying,kita sudah setengah mati, ungkapnya.

Kader-kader PKS, lanjutnya, menyadari bahwa oposisi merupakan satu elemen terhormat di dalam sistem demokrasi. Menariknya, partai berlambang bulan sabit dan padi ini pun memainkan peran oposisi tersebut dengan baik.

Banyak kebijakan yang digodok di parlemen dikritisi dan juga dioposisikan oleh PKS, dan dicarikan alternatif. Yang terpenting adalah menjadi kekuatan untuk tetap setia menjalankan substansi demokrasi, yachecks and balances, ucapnya.

Karena itu dia bersyukur masih ada partai seperti PKS, yang memiliki 8,7 persen kursi di DPR RI, merelakan dirinya untuk berperan menjadi oposisi agar Indonesia masih disebut sebagai negara demokrasi. Meskipun kritik terhadap kualitas demokrasi di negara ini sangat keras.

Meskipun denganless than 20 percent,(kekuatan) oposisi tentu saja berat. Tapi setidaknya ada yang memainkan peran itu. Mau memainkan peran itu, lanjut akademisi jebolan Universitas Indonesia (S1), Australian National University (S2) dan University of Exeter, Inggris (S3) ini.

Baca juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

Menjunjung tinggi moralitas demokrasi ini juga ditunjukkan Anies Baswedan. Hal ini setidaknya dilihat dari keteguhannya dalam menghadapi berbagai penjegalan untuk maju pada Pilpres 2024 ini.

Mengingat bahwa serbuan terhadap kandidasi dia luar biasa. Tapi dia tetap berusaha keras untuk menjadi elemen alternatif bagi apa yang ada di dalam kehidupan politik kita saat ini. Yang tanpa itu (elemen alternatif) sebetulnya, demokrasi Indonesia akan semakin mati suri, ucapnya.

PKS dan Anies juga berarsiran terkait semangat membangun kolaborasi. PKS misalnya, sejak awal didirikan sudah bekerja sama dengan semua elemen kebangsaan, termasuk dengan kalangan nonmuslim. Seperti misalnya bekerja sama dengan Partai Cinta Damai, partai yang berbasis umat Kristen. Kedua partai pernah bekerja sama baik di level nasional maupun di level lokal.

Dan saya kira juga spirit kolaboratif itu salah satu esensi dari bagaimana Anies mengelola Jakarta sebagai Kota kolaboratif. Artinya siapa pun yang punya kemampuan (memberikan) kontribusiwelcome.Regardless background(apa pun latar belakang). Sejauh itu bisa dikolaborasikan,why not,katanya menekankan.

Menurutnya, semangat kolaborasi ini penting. Karena dengan adanya kolaborasi, aliran politik kiri dan kanan yang selama ini dianggap menjadi penghalang, menjadi relatif. Dan masing-masing, apakah itu PKS maupun Pak Anies, sama-sama punyatrack recorduntuk berkolaborasi, tandasnya.

Baca juga: Anies Ngaku Belum Lebaran dengan Cak Imin, Jadwal Padat?

Berikutnya tentang isu keadilan sosial. PKS juga sejak awal sudah membawa misi bahwa berpolitik harus untuk mewujudkan keadilan. Karena bagi PKS, dalam keadilan itu banyak kebaikan, dekat dengan nilai-nilai ketuhanan, dan lain-lain.

Sementara Pak Anies juga di dalam membentuk pemerintahan, menjunjung tinggi masalah keadilan sosial. Ingin membuat Jakarta bisa dinikmati oleh semua kelas, semua kalangan tanpa memandang status sosial, status kelas. Karena yang penting produk-produk pemerintah itu harus dirasakan sebagai milik bersama, tukasnya.

Sehingga memang, makna keadilan sosial ini sama-sama didukung dan diusung oleh kedua belah pihak, demikian Prof. Firman Noor.

Sebagaimana diketahui, PKS bersama NasDem dan Demokrat merupakan pendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Bahkan di antara tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini, hanya PKS yang mengusung Anies pada pada Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Sabtu, 14 Sep 2024 18:18 WIB
Jumat, 13 Sep 2024 08:24 WIB
Senin, 16 Sep 2024 11:12 WIB
Berita Terbaru