Tepis Mitos MPASI Tanpa Rasa

Reporter : Uswatun Hasanah

Optika.id - Ketika bayi sudah menginjak usia enam bulan, selain mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI), bayi akan mulai diberikan makanan pendamping ASI atau yang biasa disebut MPASI agar kebutuhan nutrisi mereka tercukupi dan bertambah untuk perkembangannya. Bayi, setelah berusi enam bulan memerlukan tambahan energy, protein, serta zat besi untuk tumbuh kembangnya dan hal-hal tersebut tidak bisa diperoleh hanya dengan mengonsumsi ASI saja. Untuk itu, MPASI adalah hal yang sangat penting.

Baca juga: Alami Baby Blues, Kapan Sebaiknya Ibu Pergi ke Psikolog?

Namun yang patut disayangkan adalah banyak rumor yang beredar di masyarakat mengenai MPASI dan belum dipastikan kebenarannya. Salah satu yang paling sering muncul selain tekstur dan bahan yang digunakan untuk MPASI, rasa adalah hal utama yang sering dikomentari. Tak sedikit dari orang tua yang beranggapan jika MPASI yang diberikan pada bayi harus tawar serta tidak perlu memiliki rasa macam-macam. Dalihnya, indera pengecap bayi masih belum sempurna sehingga rasa tidak begitu dibutuhkan dalam MPASI. Akan tetapi, benarkah demikian?

Menurut keterangan dari dokter spesialis anak, Miza Dito Afrizal, MPASI yang tawar tidaklah tepat. Bayi menurutnya sudah bisa mengecap rasa sejak masih dalam kandungan ibunya.

"Indera pengecap bayi itu sudah mulai bekerja sejak trimester terakhir dalam kandungan. Seperti merasakan ketuban, juga ASI. Bayi bisa merasakan ASI yang rasanya manis dan gurih, meskipun terkadang rasanya berbeda-beda tergantung dari apa yang dimakan oleh ibunya," kata Miza dalam keterangan yang diterima Optika.id, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Mencegah Anak Bunuh Diri

Maka dari itu, apabila bayi diberikan MPASI yang tawar, maka bisa saja si bayi menolak lantaran sudah terbiasa dengan rasa ASI yang manis dan gurih. Ada banyak cara untuk mendapatkan rasa pada MPASI antara lain sering mengganti bahan makanannya, ataupun dengan menambahkan bumbu tambahan.

Namun yang patut diketahui adalah jangan sembarangan menambahkan bumbu pada MPASI. Miza menjelaskan ada anjuran untuk memberikan bumbu tambahan pada MPASI untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun. Yakni 400 miligram natrium atau 1 gram garam per harinya dan 1 gram gula per harinya. Kadar garam pada MPASI, imbuh Miza, juga perlu diperhatikan dengan seksama ketika memasak MPASI lantaran bisa berdampak pada ginjal anak.

Baca juga: Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi, Kesenjangan Kesehatan Jadi Penyebabnya

Pasalnya, ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang terakhir matang perkembangannya sementara garam perlu disaring di ginjal. Maka dari itu, konsumsi garam untuk anak-anak, khususnya bayi perlu dibatasi agar tidak mengalami permasalahan kesehatan di kemudian hari.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru