Optika.id - Sebuah survei dari Litbang Kompas menyebut Partai Ummat tidak lolosparliamentary thresholdpada Pemilu 2024 nanti. Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi mempertanyakan metodologi survei tersebut.
Baca juga: Lembaga Survei Hobi Mainkan Sampel dan Tak Bisa Lepas dari Konflik Kepentingan
Menurut Ridho, survei yang hanya mengambil sampling 1.500-an responden dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak mencerminkan kondisi riil. Sampling tersebut hanya 0,0074 persen responden yang diambil dari total DPT.
Bagi saya yang sudah 9 tahun menggeluti IT dan data stastik, secara sampling ini sangat sulit akurasinya, kata Ridho usai Apel Akbar Partai Ummat DIY, Sabtu, (26/8/2023).
Menantu Ketua Majelis Syura DPP Partai Ummat Amien Rais ini mengungkapkan, DPT Pilpres lebih dari 200 juta. Untuk itu, dengan sampling 1.500-an atau 0,0074 persen responden dari DPT, bukan menjadi gambaran nyata dari kondisi tentang partai mana saja yang lolos dan tidak lolos.
Ridho pun menyarankan agar lembaga survei tersebut memperbaiki metologinya. Mohon maaf, dalam stastistik ada istilahgarbage in garbage out, inputnya sampah ya keluarnya sampah, tegasnya.
Baca juga: 28,2% Publik Suka Pemberian Bantuan Langsung Saat Pemilu 2024
Suami dari Tasniem Rais ini lebih mempercayai survei yang dilakukan Refly Harun. Dala survei itu menyebutkan tiga pilihan, Partai Ummat, Partai PAN dan bukan dua-duanya. Jumlah responden 22.000.
Secara sampling survei Refly Harun lebih representatif. Hasilnya, 70 persen memilih Partai Ummat, jelasnya.
Baca juga: Hasil Survei: 53,1% Setuju Tentang Putusan MK Terkait Batasan Usia
Dia menegaskan, apapun yang dikatakan survei, tidak menyurutkan semangat Partai Ummat menyongsong Pemilu 2024. Dengan gerakan kita, kami tetap optimistis Partai Ummat lolosparliamentary threshold, tegasnya.
Menurut dia, Partai Ummat di daerah terus bergerak. Seperti pada hari ini, Apel Akbar Partai Ummat DIY, sebagai bukti keseriusan Partai Ummat menyongsong Pemilu dan memenangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Editor : Pahlevi