Optika.id - Seiring kemajuan teknologi yang semakin maju pesat, penyalahgunaan senjata api telah menjadi salah satu masalah global yang paling mendesak; mulai dari tindakan militer palsu hingga penembakan massal di seluruh dunia hingga penembakan di lingkungan sekitar, Kekerasan Senjata semakin menjadi semakin berbahaya seiring berjalannya waktu dan bulan-bulan berlalu.
Baca juga: Centra Initiative: Jokowi Ubah Negara Hukum Menjadi Negara Kekuasaan
Dampak Kekerasan Senjata telah lama menyebar ke seluruh dunia dan dengan itu, muncullah isu yang jauh lebih mendesak, atau lebih tepatnya pertanyaan besar apakah Apakah senjata api harus dilegalkan di Indonesia?.
Pertanyaan ini sudah ditanyakan ratusan bahkan ribuan kali, namun seiring berjalannya waktu, individu-individu yang berbeda pendapat memiliki jawaban yang berbeda-beda, dan tidak pernah ada kesimpulan yang pasti, individu, kelompok etnis, dan negara yang berbeda memiliki sudut pandangnya masing-masing terhadap senjata penggunaan senjata api, terutama demi keamanan publik dengan membiarkan warga negaranya memiliki senjata api, beberapa di antara mereka mengatakan bahwa membiarkan warga sipil memiliki senjata sama saja dengan melakukan kejahatan di atas piring, di sisi lain, beberapa dari mereka menyatakan bahwa warga sipil perlu membela diri, tanpa senjata , mereka rentan terhadap bahaya.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis global mengenai dua sisi argumen, sisi yang mendukung melegalkan senjata api dan yang lainnya menentang melegalkan senjata api. Pada akhirnya akan ditentukan keputusan mana yang terbaik untuk menjaga perdamaian masyarakat Indonesia.
Indonesia memiliki sejarah panjang dalam regulasi senjata api, dimulai pada masa kolonial Belanda ketika peraturan pengendalian senjata yang ketat diberlakukan. Langkah-langkah ini dilanjutkan dan bahkan diperluas oleh pemerintah Indonesia setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945. Tujuan utama dari peraturan ini adalah untuk menjaga keselamatan masyarakat dan mencegah pemberontakan dan konflik bersenjata.
Indonesia merupakan negara dengan bentang alam budaya yang kaya dan beragam. Meskipun beberapa daerah mempunyai sejarah menggunakan senjata tradisional untuk berburu dan membela diri, sebagian besar penduduknya tidak terbiasa menggunakan senjata api.
Pengenalan senjata api ke dalam budaya Indonesia ini berpotensi menyebabkan peningkatan penyalahgunaan dan kekerasan terkait senjata api. Kita harus mengetahui bahwa sangatlah penting untuk mempertimbangkan bagaimana sikap budaya terhadap senjata api dapat mempengaruhi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Para pendukungnya berpendapat bahwa melegalkan senjata akan memberdayakan individu untuk melindungi diri mereka sendiri dan keluarga mereka dalam situasi bahaya yang mungkin terjadi. Mereka berpendapat bahwa kepemilikan senjata yang bertanggung jawab dapat mencegah aktivitas kriminal.
Legalisasi senjata api dapat membuka peluang kegiatan rekreasi seperti olahraga menembak dan berburu, yang dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian lokal. Para pendukung juga berpendapat bahwa masyarakat bersenjata dapat berkontribusi terhadap keamanan masyarakat dan memberikan penyeimbang terhadap organisasi kriminal.
Baca juga: Melegalkan 'Euthanasia' Bagi Pasien dengan Penyakit Parah
Terakhir, dengan melegalkan senjata api dan menerapkan peraturan yang ketat, pemerintah berpotensi mengurangi pengaruh pasar gelap, sehingga membatasi perdagangan senjata ilegal dan aktivitas kriminal terkait.
Para penentang berpendapat bahwa legalisasi senjata dapat menyebabkan peningkatan kekerasan, kecelakaan, dan pembunuhan terkait senjata api. Tingkat kejahatan yang lumayan rendah di Indonesia dapat terancam oleh legalisasi penggunaan senjata api.
Kurangnya pemahaman terhadap senjata api di kalangan sebagian besar masyarakat Indonesia dapat mengakibatkan penyalahgunaan, sehingga memerlukan program pelatihan dan pendidikan yang komprehensif. Ada juga kekhawatiran mengenai potensi ketidakstabilan politik, mengingat sejarah konflik dan ketegangan regional di Indonesia.
Melegalkan senjata api dapat memperburuk masalah ini, sehingga memudahkan kelompok pemberontak untuk mendapatkan senjata. Yang terakhir, legalisasi senjata api akan memberikan beban pada lembaga penegak hukum untuk mengatur dan memantau senjata api, sehingga berpotensi mengalihkan sumber daya dari tugas-tugas penting lainnya.
Secara singkat, pertanyaan apakah senjata api harus dilegalkan di Indonesia merupakan pertanyaan yang kompleks dan beragam. Meskipun ada argumen yang mendukung legalisasi, seperti pembelaan diri, kegiatan olahraga, dan pengurangan pasar gelap, ada juga kekhawatiran yang signifikan terkait dengan meningkatnya kekerasan, ketidakbiasaan budaya terhadap senjata api, dan potensi ketidakstabilan politik.
Baca juga: Polemik Hukuman Mati di Dunia
Pemerintah Indonesia harus hati-hati mempertimbangkan faktor-faktor ini dan mempertimbangkan potensi manfaat dan risikonya sebelum mengambil keputusan mengenai legalisasi senjata api.
Jika Indonesia mempertimbangkan untuk melegalkan senjata api, maka penting untuk menerapkan peraturan yang ketat, menyediakan program pelatihan dan pendidikan yang komprehensif, dan membangun sistem yang kuat untuk memantau dan mengendalikan senjata api.
Selain itu, pendekatan yang berbeda-beda yang mempertimbangkan variasi budaya dan regional di negara tersebut akan diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan apapun terhadap undang-undang senjata tidak secara tidak sengaja menimbulkan konsekuensi negatif.
Pada akhirnya, keputusan tersebut harus mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Editor : Pahlevi