Optika.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Bromo dan Arjuno. Khofifah memantau melalui udara dengan menggunakan helikopter.
Baca juga: Aven Januar: Terbukti, Program Pengentasan Kemiskinan Khofifah Berjalan Efektif
Khofifah lalu menyebut potensi kebakaran masih akan terus meluas. Ini karena masih banyak kepulan asap. Selain itu kondisi tanaman dan rumput yang kering juga membuat api cepat merembet.
"Kondisi tanaman yang mengering, menjadi sebab api makin meluas, saya melihat ada kepulan asap tadi di sekitar wilayah Gunung Watangan. Tidak hanya asap, saya juga melihat masih ada titik api, sehingga pemadaman menggunakan helikopter harus dilakukan," kata Khofifah, Sabtu (9/9/2023).
Sedangkan untuk pemadaman, Kofifah mengatakan tetap menggunakan metode water bombing dengan menggunakan helikopter. Saat ini helikopter yang tersedia yakni jenis Puma dengan kapasitas mampu membawa air dengan kapasitas 4.000 liter.
Baca juga: Kata Para Ahli Soal Peluang Khofifah, Risma dan Luluk di Pilgub Jatim
Luasnya kawasan yang terbakar juga, membuat armada helikopter harus ditambah. Untuk itu, ia juga telah meminta pihak pengelola gunung untuk minta tambahan armada helikopter ke BNPB.
"Kami sudah minta tambahan armada dari pihak BNPB dengan kapasitas lebih besar dibandingkan dengan pemadaman di Gunung Arjuno, bisa lima kali lipat nantinya dan hari ini sebenarnya sudah bisa dikirim ke Bromo," terangnya.
Baca juga: Pilkada Jatim Cetak Sejarah Baru, Tiga Srikandi Politik Bertarung Merebut Jatim I
"Posisi helikopter sekarang ada di Kaliandra, jadi kalau sudah TNBTS berkirim surat, Helikopter bisa bergerak ke sini (Gunung Bromo). insyaallah kalau sudah ada permintaan melalui surat, helikopter besok sudah bisa bergerak ke Bromo," tandas Khofifah.
Editor : Pahlevi