Optika.id - Pernyataan Ketua Umumm Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya soal deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Gus Yahya menegaskan NU tidak terlibat dalam urusan Pilpres 2024. NU hanya merupakan organisasi yang fokus pada urusan keagamaan.
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Pilkada Bukan Pesta Rakyat, tapi Pesta Elite Parpol
Menanggapi pernyataan Gus Yahya tersebut, pengamat politik Assoc Prof.Dr.TB.Massa Djafar berpendapat pernyataan Ketum PBNU, merupakan langkah cerdas. Secara politik posisi NU, justru menguntungkan NU sendiri. Lapangan permainan semakin luas.
Sikap PB NU, yang seolah olah netral, tapi justru lebih optimal dalam menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik, bisa dilakukan ke pihak manapun. Tanpa harus terikat kepada salah satu pasangan capres atau partai politik,ujarnya ketika dihubungi, Minggu, (17/9/2023).
Masih terkait pernyataan Gus Yahya tersebut, menurut Djafar dapat menimbulkan beragam persepsi. Ada yang menyebut membahayakan Muhaimin karena bisa tak didukung NU, namun ada pula yang menilai suara warga Nahdliyin tak akan hilang jika Muhaimin sebagai pimpinan PKB itu mampu menjaganya.
Pernyataan Gus Yahya bisa membuat elektabilitas Muhaimin turun bisa juga malah naik, semua itu tergantung Muhaimin. Kalau bisa mengelola warga Nahdliyin dan mampu merangkul Gusdurian maka pasangan AMIN membawa kemenangan di Pilpres 2024, ujar dosen Pasca Sarjana Universitas Nasional ini.
Baca juga: Analis Sebut Wajar PDIP Tak Bersama Anies, Bukan Elektoral Penentu Utama
Kata dia, namun kebalikannya, jika Muhaimin tidak mampu mengelola dengan baik warga Nadhliyin dan gagal merawat Gusdurian tentu menjadi penyebab sulitnya elektabilitas Muhaimin dikerek keatas.
Djafar menambahkan meski dari luar terkesan ada kegaduhan tetapi dia meyakini hubungan PKB dan NU baik-baik saja. Keduanya tetap akur karena PKB terlahir dari rahimnya NU.
Dari luar terlihat pecah tetapi didalam bisa jadi saling bergandengan tangan. Apalagi Muhaimin sudah masuk dalam bursa Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Baca juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
Sebagaimana diketahui, hubungan PKB dan PBNU kian memanas usai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyebut pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf tak akan berpengaruh pada Pilpres 2024 mendatang. Sebab menurut Muhaimin PKB memiliki 13 juta suara pemilih solid.
Muhaimin cukup percaya diri dengan basis massanya saat ini. Dia mengatakan13 juta suara pemilih PKB sudah cukup mengantarkannya pada pencapresan.Keponakan Gus Dur itu merasa percaya diri karena sudah dua puluh tahun memegang PKB. Dia tahu suara PKB di mana-mana tetapi tidak kemana-mana.
Editor : Pahlevi