Optika.id - Mempersiapkan acara pernikahan impian memang membutuhkan rencana yang betul-betul matang. Dimulai dari finansial, dan segala perintilan seremonial sepanjang prosesi resepsi berlangsung. Apabila salah perkiraan, maka calon pengantin akan dihantui utang akibat biaya pernikahan.
Lantas, bagaimana tips yang tepat untuk merencanakan pernikahan yang matang?
Baca juga: Sebelum Menikah, Penting Bahas Keuangan Dulu!
Dikutip dari keterangannya, Perencana Keuangan, Eko Endarto menjelaskan bahwa persiapan pernikahan itu termasuk dalam rencana anggaran dengan tujuan jangka panjang. Maka dari itu menurutnya semua yang bersifat jangka pendek atau sementara harus dipotong atau dipangkas seefisien mungkin demi menekan anggaran agar tidak boncos.
Setiap calon pengantin tidak bisa lagi royal dan menghamburkan uangnya begitu saja untuk sesuatu yang mungkin bukan kebutuhannya, kata Eko dalam keterangannya, Sabtu (14/10/2023).
Setiap calon pengantin, sambungnya, bisa menerapkan skema aturan keuangan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan. Dia mencontohkan, misalnya sekitar 20 sampai 40ri pendapatan dialokasikan untuk tabungan pernikahan. Akan tetapi, dia juga menyebut tidak ada skema khusus atau terikat selain dengan menyesuaikan kehidupan pribadi calon mempelai itu sendiri.
Kata kuncinya adalah membuat pengeluaran jangka pendek seefisien mungkin dan disiplin dalam menerapkan skema yang telah ditetapkan, ujarnya.
Sementara itu, dalam keterangan yang sama, Lex DePraxis selaku Love & Relationship Coach juga mengingatkan kepada kedua calon pengantin agar mereka terlebih dahulu membicarakan penghasilan, gaya hidup, hingga asset masing-masing pasangan. Pasalnya, apabila masing-masing pasangan tidak tahu menahu, maka akan sangat disayangkan karena mereka akan tinggal dalam satu atap.
Lebih lanjut, Lex menganggap keterbukaan tersebut adalah ukuran dari keseriusan pasangan sebelum akhirnya mereka membicarakan sesuatu yang lebih serius salah satunya yakni anggaran pesta pernikahan.
Baca juga: Masalah Finansial Bikin Hidup Stres? Jangan Khawatir Ini Cara Mengatasinya!
Sudah dibicarakan dulu harusnya as a couple. Jadi mempertimbangkan gaya hidup, maupun aset, dan penghasilan, ucap Lex.
Usai pasangan menerima dan legowo dengan kondisi masing-masing, imbuhnya, maka mereka bisa mulai masuk ke dalam pembahasan mengenai anggaran pernikahan. Misalnya saja perihal tabungan, keperluan, hingga pengeluaran untuk biaya pernikahan mereka nanti.
Dia menegaskan, setiap calon mempelai harus lebih mempertimbangkan tabungan untuk kehidupan pasca pernikahan lantaran fase tersebut merupakan kondisi yang lebih mahal dibanding hari H pernikahan itu sendiri yang euforianya sebentar.
Karena yang mahal seharusnya setelah pernikahan, bukan di hari H, ujarnya.
Baca juga: Ini Tips Cerdas Kelola Finansial Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Kendati demikian, Lex menasehati kepada setiap pasangan untuk mengatur anggaran yang realistis pada hari H pernikahan. Jangan sampai pengeluaran membengkak serta membuat keduanya harus mengajukan pinjaman bahkan utang.
Bila hal ini dilakukan, ke depan akan menjadi kebiasaan buruk bagi keduanya.
Sebaiknya menyiapkan anggaran yang masuk akal sesuai penghasilan jangan sampai ngutang, pungkasnya.
Editor : Pahlevi