Optika.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, berbicara tentang penegakan hukum di Indonesia dalam sebuah acara Konferensi Hukum Nasional. Dia berbagi pengalamannya berbicara dengan sejumlah investor yang ingin bertemu dengannya.
"Pak, katanya (investor), di Indonesia itu penegakan hukum dan birokrasinya. Coba bayangkan. Kami ini kalau punya proyek itu dipersulit. Kalau tidak menyuap proyek kami dibunuh, kalau menyuap kami dipenjarakan. Itu yang mengganggu investor. Mengganggu investor itu," kata Mahfud, pada Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Mahfud MD: Hak Angket DPR Bisa Makzulkan Jokowi Seperti Soeharto
Dia mencontohkan seorang investor yang menghadapi kesulitan dalam mendapatkan izin selama dua tahun ketika ingin membangun pabrik baterai di Padang, sementara investor lain mendapatkan izin dengan lebih mudah.
"Aturan-aturan okelah memang perlu diperbaiki. Jadi kalau orang nggak menyuap, nggak jalan (proyeknya), kalau menyuap itu kalau ketahuan lalu dipenjarakan dibilang dia menyuap padahal sebenarnya dia diperas. Begitu. Ini yang harus diatur ke depan di dalam rangka penegakan hukum ini," tambahnya.
Baca juga: PDIP Tolak Sirekap dan Penundaan Rekapitulasi Pemilu 2024, Minta Audit Forensik KPU
Mahfud juga mencermati perilaku oknum aparat penegak hukum yang diduga terlibat dengan mafia. Tindakan semacam ini kemudian dilaporkan oleh korban ke Kemenko Polhukam.
"Kita turun tim sana sudah dengar. Begitu tim turun ke sana, kasusnya sudah dilimpahkan ke pengadilan. Sehingga Pak nggak bisa lagi ini diurus Kemenko Polhukam, sudah di pengadilan. Nanti tunggu saja di pengadilan. Padahal proses-proses ini salah dan kolutif," ujar Mahfud.
Baca juga: Jokowi Pasang Muka Badak Libas Suara Ganjar-Mahfud di Kandang Banteng
Ia juga menyampaikan bahwa terkadang penyidik yang berkinerja baik tiba-tiba dipindahkan atau digantikan, baik untuk mendorong atau menghentikan perkembangan suatu kasus, yang mengindikasikan ketidakstabilan dan permainan yang merugikan.
"Saudara, yang begini banyak tetapi jauh lebih banyak yang baik," tambahnya.
Editor : Pahlevi