Optika.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berikan komitmennya turunkan stunting di bawah 10% hingga memberi makan 3 kali sehari ketika jadi Presiden.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat menghadiri acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jum'at, (24/11/2023).
Baca juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
Nantinya jika terpilih presiden 2024-2029, Prabowo yakin bisa menurunkan angka stunting menjadi di bawah 10hkan sampai zero stunting. Sementara itu, Jokowi menargetkan stunting turun sampai angka 14% pada tahun 2024.
"Kalau diberi mandat menjadi presiden saya yakin selama 3 tahun insyaallah stunting akan terus menurun sampai 10%. Saya sangat optimis mendekati nol, kita bersama tim akan langsung lakukan intervensi. Ibu-ibunya yang nantinya akan kita intervensi," terangnya.
Pada umumnya memang manusia makan 3 kali selama sehari. Biasanya dengan bantuan makanan 1 kali saja dirinya yakin bisa terus mendongkrak turunnya stunting.
"Idealnya 3 kali makan, kalau nggak ya minimal 1 kali. Yang nol tidak dibantu sama sekali," ujarnya.
Masalah stunting ini muncul akibat dari kemiskinan. Tugas pemerintah memberi intervensi gizi langsung ke anaknya.
Baca juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Terkait makanan yang diberikan, Prabowo mengambil pelajaran dari negara lain. Yakni, meski dalam sehari diberikan 1 kali makan, namun kebutuhan gizi, kalori, karbohidrat, protein dan lainnya terpenuhi, maka bisa mengurangi risiko stunting.
"Dihitung dengan benar, kalau 1 kali makan komponen protein cukup akan sangat membantu. Bapak, ibu yang kesulitan akan merasa beban dikurangi. Apalagi kalau anak lebih dari 1," jelasnya.
"Sehingga kalau dilihat banyak pengalaman negara lain, makan siang di sekolah salah satu cara untuk pemerataan, keadilan sosial, kekurangan gizi, menyiapken SDM ke depan," tambahnya.
Selain itu, Prabowo menyebut banyak masyarakat Indonesia yang tidak sekolah. Tahun 2023 untuk SD saja sebanyak 39%.
Baca juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
"Begitu banyak rakyat kita yang sekolah kurang. Apalagi kalau kurang gizi, daya tangkapnya luar biasa," ujarnya.
Untuk mendapatkan daya tangkap dan nilai tambah di sekolah, Prabowo menyebut bisa dengan cara mengonsumsi telur. Karena minimal memberikan 2 butir telur dalam 5 hari disebut efektif meningkatkan daya pikir anak.
"Saya dikasih tahu, ada suatu eksperimen dari suatu kelompok memberi telur kepada anak sekolah 2 kali seminggu, dalam 5 hari sekolah dikasih 2 kali telur. Dalam 4-5 bulan nilai sekolah tambah hanya dengan 2 kali telur. Apa lagi tiap hari kita kasih telur dan susu," pungkas Prabowo.
Editor : Pahlevi