Optika.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) dari pasangan Ganjar-Mahfud MD memberikan respons santai terhadap Prabowo Subianto yang menuduh Ganjar Pranowo terlalu condong ke arah tertentu terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) dalam debat capres di KPU RI pada tanggal 12 Desember.
Muhamad Mardiono, Dewan Pengarah TPN Ganjar-Mahfud, menyatakan bahwa rakyat Indonesia memiliki kemampuan untuk menilai dan melihat rekam jejak serta aktivitas digital dari para calon presiden dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Kekuatan Orde Baru Sudah di Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
Sekali lagi, jejak digital dalam suatu track record perjalanan tokoh-tokoh kita ini rakyat sudah semuanya mengantongi itu. Itu yang tidak bisa dipungkiri lagi, kata Mardiono kepada wartawan di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/2023).
Mardiono menolak untuk berspekulasi tentang kecenderungan dalam debat terkait isu HAM tersebut. Menurutnya, masyarakat dapat menilai sendiri mengenai isu HAM yang diajukan oleh Ganjar Pranowo kepada mantan Danjen Kopassus itu.
Baca juga: Mahfud Singgung Mahkamah Kalkulator, Kutip Pernyataan Yusril
"Ketidakbenaran itu harus dibuktikan dengan fakta, jadi, bukan pada kecenderungan atau tidak, tapi harus dibuktikan, harus diperjelas bahwa hal itu berdasarkan fakta," tegasnya.
Sebelumnya, terjadi perdebatan antara Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, dan Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, terkait penanganan kasus HAM dalam debat capres sebelumnya. Prabowo menganggap apa yang disampaikan oleh capres yang diusung PDIP tersebut cenderung ke arah tertentu.
Baca juga: Kemana Prabowo Bakal Bawa Demokrasi Indonesia?
"Loh kok, saya dibilang tidak tegas. Saya akan tegakkan hak asasi manusia. Masalah yang bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang yang hilang pada saat itu ditanyakan kepada saya? Itu tendensius Pak Ganjar," tegas Prabowo.
Editor : Pahlevi