Optika.id - Kerja sama yang terjalin antara TikTok dan Tokopedia beberapa waktu yang lalu disambut baik oleh Pengamat Ekonomi Digital, Heru Sutadi yang menilai jika kerja sama antara keduanya adalah paket lengkap yang saling menguntungkan.
Pasalnya, di satu sisi, TikTok melalui TikTok Shop membutuhkan kendaraan agar bisa hadir dan diizinkan untuk kembali eksis di Indonesia. sementara Tokopedia membutuhkan investasi.
Baca juga: Pak Yes Serahkan Ribuan Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM Lamongan
Jadi saling mendapatkan keuntungan, ujar dia dalam keterangannya kepada Optika.id, Senin (18/12/2023).
Alhasil, terjalinnya kerja sama strategis ini menjadi hal yang menarik bagi GoTo. Pasalnya, pertumbuhan bisnis Tokopedia pasca bekerja sama dengan TikTok Shop Indonesia akan menyumbang keuntungan bagi GoTo yang akan tetap menjadi mitra ekosistem bagi TokoPedia. Termasuk, menjangkau pasar yang lebih luas dengan layanan keuangan digital melalui GoTo Financial dan on-demand services dari Gojek itu sendiri.
Sementara itu, GoTo juga turut menerima aliran pendapatan dari Tokopedia sejalan dengan skala dan pertumbuhan perusahaan tersebut. Heru juga melihat adanya peningkatan bagi saham ini dengan masuknya TikTok. Meskipun, pada awal-awal setelah disuntik dana oleh TikTok saham emiten berkode GOTO tersebut anjlok pada penutupan perdagangan.
Baca juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Adakan Pelatihan Creator Lab
Ada peluang saham ini akan meningkat dengan masuknya TikTok. Memang Tiktok akan jadi pengendali," kata Heru.
Meskipun demikian, Heru menyarankan bahwa siapapun yang mengendalikan Tokopedia, yang pertama dia harapkan adalah UMKM harus diprioritaskan dalam mitra di Tokopedia. Dengan kata lain, UMKM harus dihimpun dan diberi keleluasaan serta kesempatan yang besar untuk memasarkan produk mereka di Indonesia.
Yang kedua, dia berharap agar Tokopedia tetap menjadi platform yang mengedepankan produk-produk dari Indonesia. pasalnya, ada beberapa ketakutan ketika TikTok Shop masuk, mereka membawa produk dan membawa produk dari China, bukannya Indonesia. sehingga, Indonesia hanya menjadi pasar yang kebanjiran produk-produk China saja, sementara produk dari Indonesia malah nyungsep.
Baca juga: Pemkot Surabaya Upayakan Tambah Sejumlah UMKM di Sektor Mamin
Kita harapkan dengan masuknya Tiktok dari Tokopedia ini juga tetap kuta pantau ya dengan tidak serta merta produk Cina dimasukkan melalui laman Tokopedia tapi yang diutamakan produk UMKM Indonesia," pungkasnya.
Editor : Pahlevi