Surabaya (optika.id) - Pemerintah Kota Surabaya berusaha menambah sejumlah usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM). Terlebih, yang bergerak pada sektor makanan dan minuman hingga memiliki sertifikat halal.
"Kami terus kejar dan koordinasi dengan beberapa pihak untuk sertifikat halal bagi para UMKM," ujar Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati di Surabaya, Kamis, (14/3/2024).
Baca Juga: Pak Yes Serahkan Ribuan Sertifikat Halal ke Pelaku UMKM Lamongan
Maka dari itu, dinkopdag terus menggencarkan koordinasi dengan berbagai pihak yang rutin melaksanakan sertifikasi halal, seperti dengan kampus, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Surabaya dan perhimpunan pengusaha.
"Kalau kampus, ada yang dari Universitas Wijaya Putra, ada yang dari Unair," tuturnya.
Kuota penerbitan ini, dalam kurun satu tahun ada pembatasan dan hanya untuk 100 UMKM, karena itu harus menyesuaikan dengan jumlah alokasi anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot).
"Sertifikat halal ini berbayar, semuanya Rp350 ribu, dan Rp2,5 juta. Anggaran kami setiap tahun memang dibatasi," kata Dewi.
Baca Juga: Kembangkan UMKM, Pemkot Adakan Pelatihan Creator Lab
Penambahan jumlah ini sebagai bentuk agar UMKM bersertifikat halal untuk memberikan jaminan kepada masyarakat atau konsumen terkait kualitas produk yang dipasarkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, sampai tahun 2024 ini, Dinkopdag Surabaya mencatat sejauh ini baru sekitar 40 persen pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan dan minuman di wilayah setempat yang sudah memiliki sertifikat halal.
Lebih lanjut, melihat presentase itu, maka baru ada sekitar 980 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di bidang mamin Surabaya sudah tersertifikasi halal.
Baca Juga: Cawapres 02 Janjikan 19 Juta Lapangan Kerja dari UMKM Hingga 5 Juta Green Jobs
"Makanya ini dibantu pemkot, nanti ada surat rekomendasi dari kecamatan. Kalau yang ber-NIB di Maret ini ada 893 UMKM dan keseluruhan 63.035 UMKM," kata Kepala Dinkopdag Surabaya.
Untuk jumlah UMKM keseluruhan, di Surabaya ini pada bidang mamin hingga 2024 berada di angka 55.509 pelaku usaha. "Target kami semuanya, makanya kami terus berkoordinasi untuk percepatan melalui anggaran sendiri," pungkasnya.
Editor : Pahlevi
