Optika.id - Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyampaikan kritik terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, melalui akun X miliknya. Andi Arief mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Hasto Kristiyanto mengenai pihak yang sering mengubah aturan demi meraih kemenangan dalam pemilihan presiden.
Berikut 6 pertanyaan Andi Arief kepada Hasto dalam unggahannya:
Baca juga: PDI-P: Tak Ada Kader di Kabinet Prabowo, Tapi Dukung Kedaulatan dan Kebijakan Positif
1. Siapa jelang pilpres ubah UU syarat capres hanya SMA?
2. Siapa jelang pilpres ubah aturan kesehatan fisik sehingga Gus Dur gak nyapres 2004?
3. Siapa yang ubah presidential threshold 20 persen jelang 2009 agar SBY tak bisa nyapres?
4. Siapa yang inisiator sistem pemilu tertutup ke MK?
5. Siapa bangun negara dalam negara dengan sistem presiden adalah petugas partai?
Baca juga: Siang Ini, PDIP Akan Umumkan Bacakada Tahap Ketiga!
6. Siapa yang menarik-menarik lembaga intelijen, sebagian Polri dan birokrasi ke politik?
Awalnya, Andi Arief mengungkapkan keterkejutannya terhadap pihak-pihak yang meragukan kemungkinan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran. Menurutnya, pada Pilpres 2009, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil menang dalam satu putaran meskipun diragukan oleh beberapa pihak.
"Dulu, pada 2009, banyak kalangan, termasuk pasangan Ibu Mega-Pak Prabowo dan Pak JK-Wiranto beserta tokoh-tokoh yang berseberangan, tidak percaya bahwa SBY/Boediono akan menang dalam satu putaran. Muncul tuduhan curang terutama oleh PDIP. Akhirnya, Mahkamah Konstitusi menyatakan Pilpres tersebut sah tanpa adanya kecurangan. Itu merupakan kehendak rakyat," ungkap Andi Arief melalui akun X miliknya, Sabtu (6/1/2024).
"Ibu Mega/Pak Hasyim Muzadi memenangkan putaran kedua di Pilpres 2004 setelah dikeroyok oleh partai-partai besar yang bersatu. Pada akhirnya, kehendak rakyat terbukti dalam survei sebelumnya, mendukung SBY/JK sebagai pemenang. Kita tidak dapat melawan keinginan rakyat," tambahnya.
Baca juga: Anies Puji PDIP Konsisten: Penjaga Konstitusi Sama dengan Penjaga Negara!
Andi kemudian mencatat upaya pihak yang berusaha menghalangi SBY maju dalam pilpres, tetapi gagal. Menurutnya, SBY terpilih dua kali karena dukungan masyarakat.
"Belajarlah dari 2004, jangan bersikap cengeng. SBY/JK menang tanpa dukungan kekuasaan, tanpa keluhan, dan akhirnya didukung oleh rakyat. Hal yang sama berlaku pada 2009, karena rakyat menilai SBY berhasil, maka oposisi dan calon wakil presiden yang menjadi penantang kalah, sesuai dengan rasionalitas rakyat," ujar Andi.
Selanjutnya, Andi Arief menyindir Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang kerap menuduh kubu Prabowo melakukan kecurangan. PDIP juga dianggap sebagai pihak yang belakangan menuduh adanya upaya penciptaan kondisi dari pihak Prabowo agar pilpres hanya berlangsung dalam satu putaran.
Editor : Pahlevi