Optika.id - Najmuddin Rasul, pengamat politik dari Universitas Andalas, tidak setuju Prabowo Subianto akan menang pada saat debat capres membahas tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik nanti.
Najmuddin mengatakan, capres Anies Baswedan akan dapat memberikan perlawanan keras karena memiliki wawasan cukup luas mengenai politik dan keamanan internasioanal.
Baca juga: Kekuatan Orde Baru Sudah di Pusat Pemerintahan Republik Indonesia
Melihat latar belakang pendidikan, Anies akan dapat menyaingi bahkan melampaui Prabowo, ujar Najmuddin, kepada Republika. Debat capres edisi ketiga di Istora Senayan Jakarta, Ahad (7/1/2024)
Najmuddin banyak melihat baik dari tim sukses, pengamat dan beberapa tokoh lainnya menilai tema debat capres edisi ketiga nanti akan dikuasai Prabowo. Selain berlatar belakang militer, Prabowo juga masih menjabat sebagai Menhan aktif.
Baca juga: Kemana Prabowo Bakal Bawa Demokrasi Indonesia?
Najmuddin mengatakan, justru dengan status sebagai Menhan aktif, Prabowo akan jadi sasaran mudah bagi Anies dan juga Ganjar Pranowo untuk mengkritik situasi pertahanan di Indonesia sekarang. Seperti mengenai persoalan kebocoran anggaran di Kemenhan, pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) dan mengenai pertahanan wilayah laut Indonesia yang begitu mudah dimasuki imigran gelap Rohingya.
Justru Prabowo akan jadi sasaran bagi dua lawannya nanti. Karena Prabowo adalah Menhan aktif yang juga harus menjelaskan situasi pertahanan Indonesia yang belum terlalu bagus, kata Najmuddin.
Baca juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran
Meskipun Anies dan Ganjar tidak punya latar belakang militer, Najmuddin yakin keduanya memiliki tim pakar dan juga para jenderal purnawirawan yang mampu memberikan masukan tentang isu pertahanan, keamanan dan geopolitik.
Seperti Anies, Kapten Timnasnya adalah Marsekal MAdya TNI AU, Muhammad Syaugi yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Sedangkan di tim Ganjar Pranowo ada mantan Panglima TNI, Jenderal Muhammad Andika Perkasa.
Editor : Pahlevi