Optika.id - Kapten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus menanggapi pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyebut Anies tak pantas berbicara etik.
Ia menyatakan dirinya mempersilakan masyarakat untuk menilai pernyataan dari Prabowo tersebut.
Baca juga: Presiden Prabowo akan Hadiri Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
"Masyarakat bisa menilai, tadi Anies menkutip pernyatan Jenderal Sudirman bahwa etika tertinggi adalah kesucian," kata Syaugi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
"Jadi semakin tinggi pemimpin semakin komplek, harus etika yang dijunjung tinggi bukan teknis," ujarnya.
Menurut dia, pernyataan Prabowo untuk menghindari pertanyaan Anies dalam debat capres terkait pentingnya etika seorang pemimpin.
"Tadi ditanyakan sama Anies bagaiaman Anda tentang masalah etik ke pertahanan dan keamanan tapi kan enggak dijawab. Ini menjukan kedewasaan Anies dalam menentukan sikap," katanya.
Baca juga: Kado Awal Tahun: UMP Naik 6,5 Persen, Kesejahteraan Guru Meningkat Signifikan di 2025
Ia menilai penampilan Anies saat debat sudah memuaskan para pendukung dan masyarakat.
"Waduh, kalau saya nilainya 100 itu. 100 itu menurut saya, semua mengausasi kok," katanya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut capres nomor urut 1, Anies Baswedan, tidak pantas berbicara tentang etik karena telah memberi contoh tidak baik.
Baca juga: Rezim Gemoy Tapi Duit Cupet
Hal itu disampaikan Prabowo untuk merespons pernyataan Anies atas jawaban Prabowo mengenai etika seorang pemimpin.
Saudara bicara etik, etik. Saya itu keberatan karena saya menilai, maaf ya, karena Anda desak saya, terus terang saja saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik. Itu saja, kata Prabowo dalam debat capres kedua Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.
Saya merasa bahwa Anda itu posturing. Menyesatkan. Itu saja. Saya boleh berpendapat kan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik, karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik, ucapnya.
Editor : Pahlevi