Zainal Arifin Tegaskan Dirty Vote Bukan untuk Propaganda

Reporter : Danny

Yogyakarta (optika.id) - Usai publik Indonesia dikagetkan dengan film berdurasi 1 jam 57 menit dengan judul "Dirty Vote", Departemen Hukum Tata Negara UGM menggelar kuliah umum perdana serta mengadakan nobar film pada Selasa, (13/2/2024). Kuliah umum ini digelar secara daring. 

Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar yang turut terlibat menjadi salah satu tokoh film Dirty Vote hadir sebagai narasumber. 

Baca juga: Zainal Arifin Mochtar Jawab Tudingan Sebagai Orang PDIP, Kader PKS hingga Adik Mahfud

"Bukan propaganda, nggak ada kaitan mau milih siapa. Tapi teman-teman bisa melihat isu terkini berkaitan dengan soal hukum tata negara," jelas Zainal Arifin (kumparan). 

Di hadapan mahasiswa, Zainal mengatakan ketika menonton film ini lepaskan atribut terlebih dahulu sebagai pendukung paslon. Baik 01,02 dan 03. 

Baca juga: Pengamat Duga Jokowi Dekati PDIP, Demi Kelancaran Wacana 3 Periode

"Pakailah baju ketika melihat film ini sebagai pembelajar, orang yang sedang belajar tata negara karena sebenarnya tadi banyak sekali isu tata negara yang berseliweran mulai dari soal sistem presidensil, sistem pengawasan, keuangan negara, kelembagaan negara, bahkan soal mahkamah konstitusi, hukum acara mahkamah konstitusi dan berbagai persoalan yang saya kira sampai akhir semester ini sebagian besar akan diperbincangkan," katanya. 

Selain menjadi pembelajar, jadilah orang kritis. Uceng (sapaan akrab Zainal, red) mengungkapkan tidak ada masalah ketika karya seperti film ini mendapatkan kritik. 

"Buku, sebuah kliping, karya bahkan sebuah film dibuat lalu dia menjadi milik semua orang yang tentu bisa mempersepsikan apa yang terjadi," jelasnya. 

Mahasiswa juga diperbolehkan memperdebatkan film ini secara konsep maupun secara teori. "Posisikan anda sebagai mahasiswa yang harus kritits," pungkas dia. 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru