ProGib Nusantara Sesalkan Film Dirty Vote yang Bikin Gaduh, Begini Katanya..

Reporter : Eka Ratna Sari

Jakarta (optika.id) - Film dokumenter Dirty Vote yang mengungkap dugaan kecurangan dalam Pilpres 2024 mendapat kritik dari Ketua Umum Relawan ProGib Nusantara (PGN), Hafif Assaf. Ia menilai film tersebut sebagai bentuk dirty campaign atau dirty propaganda yang bertujuan untuk menguntungkan paslon tertentu.

Hafif menyampaikan hal ini usai menggelar acara doa bersama dengan para relawan dan anak yatim di basecamp Relawan ProGib Nusantara di Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa malam (13/2/2024). Acara ini diadakan untuk mendoakan agar pemilu 2024 berjalan aman dan damai, serta menghasilkan yang terbaik untuk bangsa Indonesia.

Baca juga: Kekuatan Orde Baru Sudah di Pusat Pemerintahan Republik Indonesia

Hafif mengatakan bahwa film Dirty Vote yang ditayangkan di YouTube pada masa tenang pemilu bisa menimbulkan kegaduhan di akar rumput dan mendelegitimasi proses pemilu yang sedang berlangsung. Ia juga mempertanyakan akuntabilitas pemerintahan Jokowi yang diduga terlibat dalam kecurangan pemilu.

Kami menghargai perihal ini sebagai salah satu bentuk ekspresi kebebasan mengeluarkan pendapat, itu sah-sah saja. Akan tetapi yang kami sayangkan, kliping dokumentasi yang mereka namakan sebagai film ini, bisa menimbulkan kegaduhan di akar rumput karena di keluarkan di masa tenang, kata Hafif.

Narasi-narasi yang disampaikan cenderung menggiring suatu kesimpulan yang mendelegitimasi pemilu 2024, mempertanyakan akuntabilitas pemerintahan Pak Jokowi saat ini dan dapat merugikan paslon tertentu, ujar Hafif.

Kami melihat ini lebih tepat sebagai Dirty Campaign atau Dirty Propaganda, lewat pembangunan narasi-narasi yang disampaikannya. Narasinya disusun terencana dan dikeluarkan sesuai rencana, di waktu yang tepat, agar dapat menguntungkan elektoral paslon tertentu, tambah Hafif.

Baca juga: Kemana Prabowo Bakal Bawa Demokrasi Indonesia?

Hafif menghimbau agar masyarakat bisa melihat film Dirty Vote dengan jernih dan objektif, serta tidak ragu untuk datang ke TPS besok untuk merayakan pesta demokrasi dengan mendukung penyelenggaraan pemilu dan menyampaikan aspirasinya di bilik-bilik suara.

Terpenting, mari kita semua terus menjaga Pemilu yang jujur dan adil sebagaimana amanat undang-undang dan kita selesaikan pesta demokrasi ini. Kita sampaikan aspirasi politik kita semua di bilik suara yang ada, agar pembangunan kita tetap berlanjut, keberlanjutan estafet kepemipinan dapat terjadi dan Indonesia Emas bisa dicapai pada tahun 2045 nanti, pungkas Hafif.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman juga meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan narasi dalam film dokumenter itu.

Baca juga: Jokowi Buka Suara Soal Dirinya Disebut Cawe-Cawe dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Kami menyarankan kepada rakyat untuk tidak terhasut, serta tidak terprovokasi oleh narasi penggiringan opini dalam film tersebut, serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi melanggar hukum. Kita harus pastikan Pemilu 2024 berlangsung damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil), tutur Habib.

Film Dirty Vote yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono merupakan sebuah karya jurnalistik dokumenter dari tiga pakar hukum tata negara yang viral dan menjadi pembahasan publik setelah diluncurkan pada hari senin yang lalu (11/2/2024). Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang menfkritik sistem pemilu dan menyoroti dugaan kecurangan dalam pilpres 2024. 

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru