Jakarta (optika.id) - Komeng, nama panggilan Alfiansyah Bustami Komeng, menceritakan alasan di balik foto nyeleneh yang ia gunakan di surat suara Pemilu 2024. Foto tersebut ia pakai sebagai profil foto Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Jawa Barat.
Komeng mengatakan bahwa ia sengaja memberikan foto tersebut kepada KPU, meskipun KPU menyarankan untuk menggunakan pakaian ciri khas atau pakaian adat. Ia mengaku bahwa orang KPU tertawa melihat foto tersebut.
Baca juga: Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Pemilu 2024 Ditunda, Kenapa?
Soal foto waktu itu KPU minta foto buat kertas suara, KPU sih menyarankan pakai pakaian ciri khas masing-masing atau pakaian adat katanya, tapi saya kasih foto yang itu, orang KPU nya ketawa, ujar Komeng, pada Rabu (14/2/2024).
Foto wajah Komeng yang unik dan jenaka itu membuat masyarakat terkejut saat melihatnya di surat suara. Pasalnya, komedian yang lahir pada 25 Agustus 1970 itu tidak pernah terlihat berkampanye baik secara langsung maupun melalui baliho.
Foto Komeng pun menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian banyak orang.
Baca juga: Bawaslu Tangani 46 Kasus Dugaan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024
Terus saya bilang boleh enggak ya?, boleh , ya sudah berarti kalau enggak melanggar saya kasih yang itu (foto), cuma ingin tampil beda saja, saya suka yang tidak pasaran, mulai dari gaya hingga konsep melawak, tuturnya.
Mantan Pembawa Acara program televisi Spontan itu juga mengaku serius dalam mencalonkan diri sebagai DPD. Ia memiliki misi untuk mewujudkan aspirasi seniman Tanah Air.
Baca juga: Ahmad Labib, Wajah Baru Golkar yang Lolos ke Senayan dari Dapil Jatim X
Saya bisa mencontoh dari negara Korea Selatan, dengan seni budayanya dia bisa mengalahkan negara-negara lain, lewat seni budaya, drakor (drama Korea), K-pop, dan kulinernya juga, bahkan pemasukan ke APBN negaranya hampir 12 digit, imbuhnya.
Sebagai anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI), Komeng juga berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan tentram dan damai.
Editor : Pahlevi