Lantunkan Aksi Hingga 20 Maret, Din Syamsuddin: Jangan Biarkan Hak Kita Dirampas

Reporter : Danny

Jakarta (optika.id) - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GKPR) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur dari jabatannya sebagai presiden.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan tidak bisa membiarkan rezim pemerintah saat ini merampas kedaulatan masyarakat. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak dalam aksi tersebut.

Baca juga: Eks Ketum PP Muhammadiyah: Kemungkaran Struktural Bisa Lilit Kehidupan

"Kita dorong simpul-simpul, kelompok-kelompok bahkan yang sudah memulai lebih awal untuk terus bergerak dan khusus gerakan penegakan kedaulatan rakyat merencanakan sebelum tanggal 20 Maret pada bulan puasa untuk melakukan gerakan aksi yang lebih besar, ucap Din di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Pusat, Selasa, (5/3/2024). 

Dia menyampaikan pada aksi nanti, akan turun tokoh-tokoh. Dia tidak mempermasalahkan pandangan orang tentang aksi ini.

Baca juga: Din Syamsuddin: Pasti Ada Intervensi Jokowi ke MK

Insya Allah para tokoh akan turun beroperasi. Khususnya di depan MPR, DPR dan DPD RI oleh karena itu silakan ada yang menganggap remeh, namun kami bertetapkan hati dan kami adalah orang-orang yang sudah menyelesaikan dirinya dengan dunianya. Maka ini tidak akan berhenti sampai disini, ujarnya.

Din menuturkan bahwa aksi tersebut tak hanya digelar di Jakarta, melainkan di daerah-daerah. Dia meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar terus menjalin koalisi. Menurutnya kini sudah tidak ada lagi pendukung 01 dan 03, melainkan rakyat. Karena Din ingin cita-cita porklamasi oleh para pendiri bangsa dapat diwujudkan.

Baca juga: Din Syamsuddin dan Rizieq Shihab Ajukan Jadi Amicus Curiae

Iya ini banyak sekali kelompok dan tidak hanya Ibu Kota Jakarta saja, juga didaerah-daerah, maka kita akan jalin koalisi mulai hari ini bahkan sejak tanggal 1 Maret yang lalu akan terus menerus dan kita nanti Insya Allah walaupun berangkat dari titik tolak yang berbeda, namun kami akan bertemu ditengah jalan, ujarnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru