Rocky Gerung: Jokowi Rakus Akan Kekuasaan

Reporter : Danny

Jakarta (optika.id) - Gugatan Peselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang saat ini tengah bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai berpotensi mendiskualifikasi Paslon 02 Prabowo-Gibran.

Hal itu dinilai oleh Pengamat Politik Rocky Gerung sebagai hukuman atas kerakusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai, Jokowi dan keluarganya saat ini sudah sangat rakus akan kekuasaan.

Baca juga: Rocky Gerung Ungkap Gugatan Pemilu Jadi Ujian Buat MK

Akhirnya, kata diskualifikasi itu menjadi semacam kata-kata umum walaupun sebetulnya masalah diskualifikasi itu soal yang harus diputuskan Mahkamah Konstitusi. Tetapi kalau kita lihat perangai Pak Jokowi seperti orang yang kerakusan karena memang dia kerasukan kekuasaan, kata Rocky dikutip dari akun YouTube pribadinya @Rocky Gerung Official, Kamis, (28/3/2024).

Kritikan soal pelanggatan etik yang dilontarkan oleh masyarakat hanya dianggap sebagai cacian tanpa makna, sangat berbahaya bagi kondisi demokrasi Indonesia di masa depan.

Rocky melihat, Jokowi seperti bermuka tembok. Sebab, berbagai kritikan tidak pernah dihiraukan oleh Jokowi sedikitpun.

Jadi dasar-dasar etik yang sering kita ingaktkan itu jadi semacam bagi dia mungkin itu cacian yang enggak ada maknanya lagi, ucap Rocky.

Baca juga: Rocky Gerung Siap Hadiri Panggilan Penyidik!

Kondisi tersebut membuat masyarakat bingung harus mengkritik Jokowi seperti apa. Berbagai pelanggaran hukum hingga pembusukan politik sudah dilakukan Jokowi.

Menurutnya, hal itu bisa berdampak pada optimisme anak-anak muda. Sikap Jokowi yang acuh-tak acuh dengan kritikan bisa menghilangkan sifat kritis di kalangan anak muda.

Tetapi bagi masyarakat yang beradab, terutama anak-anak muda yang menginginkan ada satu kesempatan untuk melihat Indonesia didirikan kembali dengan dasar-dasar etik dan kemulian politik itu hilang harapan, ujarnya.

Baca juga: Ada Gugatan ke Rocky Gerung, LBH dan Kontras Siap Membela!

Rocky menganggap, keluarga Jokowi sudah tidak lagi memiliki adab dan etika. Berbagai percobaan untuk menyelematkan demokrasi terus mendapat rintangan dari pemerintah.

Jadi kalau sekarang dianggap bahwa ini keluarga tidak tahu adab, ini mejadi tampran moral. Apa yang ingin dipertahankan oleh Keluarga Pak Jokowi jika seluruh aktifitas untuk memulihkan demokrasi terus dihalangi, suatu saat itu akan pecah menjadi kemarahan publik, pungkasnya.

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru