Jakarta (optika.id) - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti perbedaan pendapat atau dissenting opinion tiga hakim Mahkamah Konstitusi atau MK dalam putusan sengketa Pilpres 2024.
Menurut dia, sikap ketiga hakim tersebut menandakan kalau MK tak hanya sebagai mahkamah kalkulator.
Baca juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Diketahui, MK menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan pasangan capres cawapres Ganjar-Mahfud.
Namun, dalam putusannnya terdapat tiga hakim MK yang memutuskan berbeda, yaitu Saldi Isra, Arief Hidayat dan Enny Nurbaningsih.
"Yang menarik dalam catatan kami adalah dissenting itu disampaikan bahwa eksepsi yang ada ditolak, hakim tidak hanya bicara kalkulator, lebih bicara substantif, bahkan tadi Pak Arief sampai mengabulkan, maka artinya nurani hakim punya ruang sendiri untuk mengekspresikan dalam bentuk putusan dan saya kira ini adalah proses panjang yang harus kita hormati," kata Ganjar di gedung MK, Senin (22/4/2024).
Baca juga: Ganjar Sebut Indonesia Tengah Hadapi Krisis Kesehatan Mental
"Ya prosesnya sudah berjalan, saya, Pak Mahfud dan seluruh tim hukum sudah menjalani proses itu. Yang pertama, saya menyampaikan kepada semua pendukung, partai pengusung, TPN, juga masyarakat dan tentu pada hakim saya apresiasi, pertama menerima proses ini dari awal, kemudian menyidangkan, sampai kemudian tadi diputuskan dan ada dissenting-nya," sambungnya.
Ganjar menyatakan, dirinya menghormati putusan MK tersebut.
"Apapun keputusannya kami sepakati untuk menerima, kami terima, dan tentu kami ucapkan selamat bekerja untuk pemenang dan mudah-mudahan PR-PR bangsa ke depan bisa segera diselesaikan," kata Ganjar.
Baca juga: Megawati Resmi Lantik Pengurus DPP PDIP, Ada Ganjar dan Ahok yang Diamanahi!
Selain itu dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada para anggota dewan terkait isu hak angket.
"Oh itu nanti ruang di parlemen politik, kalau hukumnya kami ada di sini," kata Ganjar.
Editor : Pahlevi