Mantan Ketua DPC Salatiga Dipanggil DPP, Ketua DPD Jateng Diserang

Reporter : optika
Gambar1

Optika.id-Ketua DPC PDIP Kota Salatiga yang mengundurkan diri, Teddy Sulistio, hari ini dipanggil untuk menghadap ke DPP PDIP di Jakarta. Tedy menyebut bahwa dia punya bargaining. Apa maksudnya?

Teddy diundang hari ini oleh DPP ke Jakarta. Dalam undangan tersebut masih disebut sebagai Ketua DPC PDIP Kota Salatiga meski sudah mengundurkan diri.

Baca juga: PDIP Tegaskan Tak Kekurangan Stok Pemimpin untuk Pilkada Jawa Tengah

"Saya kira DPP begitu (masih menyebut ketua) karena lihat prestasi, bukan apa-apa. Saya punya bargaining. Masukan tampung dulu, jangan kemudian kita yang babad alas (berjuang dari awal) di bawah tapi aturan digawe saksenenge dhewe (dibuat semaunya sendiri), kasihan yang di bawah," ujar Teddy kepada wartawan di Salatiga sebelum keberangkatannya ke Jakarta, Senin (8/11/2021).

Teddy lebih lanjut mengatakan bahwa keputusannya untuk mundur dari Ketua DPC PDIP Salatiga maupun dari keanggotaan DPRD Kota Salatiga sudah dipikirkan secara matang. Bahkan dia mengatakan kejengkelan yang dia rasakan saat ini bukan semata-mata dirasakannya secara pribadi tapi juga oleh banyak kader.

"Saya nggak sebagai pribadi lho, banyak teman-teman yang jengkel. Jadi aturan harus ditegakkan," tegasnya.

Teddy lalu memaparkan soal penugasan kader yang dirasakan seperti drop-dropan hingga kekuatan lobi uang di internal PDIP. Selama ini dia sebagai ketua DPC tidak pernah diajak omong terkait keluarnya rekomendasi partai untuk menunjuk kader yang akan ditugasi sebagai wali kota.

"Ketua DPC mau maju wali kota dia (seharusnya) prioritas kalau dia perolehan suaranya minimal 30 persen. Kita 32 persen, terakhir 38 persen. Diajak ngomong lahirnya rekomendasi aja nggak," ujarnya.

"Ada aturan 30 persen minimal, saya Ketua DPC maju wali kota aja tidak lho, diajak ngomong aja tidak kok," lanjut Teddy.

Dia bahkan kemudian menyebut nama Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga merangkap Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul, dan kader PDIP yang saat ini tersandung kasus Korupsi Bansos, Juliari Batubara.

"Saya mau bekerja dan bergerak di partai karena punya kemerdekaan berideologi. Saya tidak mau diinjak-injak, dinggo ancik-ancik (dijadikan batu pijakan), aku dudu kacung (saya bukan kacung). Mas Pacul dudu ndaraku (bukan bos saya) kok, bosku mung (hanya) Bu Mega. Pak Pacul itu kader, Juliari kader, aku kader, bosku mung (hanya) Bu Mega," tegasnya.

Teddy Juga Mengkritik Ketua DPD Jateng

Baca juga: Ini Kata PDIP Soal Pelegalan Politik Uang di Pemilu

Teddy juga menyentil soal Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang memegang dua jabatan sekaligus di DPP PDIP Bidang Pemenagan Pemilu dan sekaligus DPD PDIP Jateng. Sehingga menurutnya tanggungjawab di DPD PDIP Jateng terbengkalai. Teddy tidak ingin kader di DPC hanya jadi pijakan.

"Ketika Pilkada Salatiga, Banjarnegara bersama lima kabupaten kota, ditinggal. Pak Pacul perhatiannya lebih ke Ahok dan Djarot saat itu sehingga setelah Pilkada dan kalah kita di-BKO-kan memenangankan Ahok-Djarot, 90 persen kita menangkan, dananya ratusan juta. Ketua DPD apa DPP ini? Kan confuse, tanggungjawab Ketua DPD nggak ada," jelasnya.

Untuk diketahui, Teddy merupakan sosok kader senior yang dikenal loyal. Orang tuanya Djatmiko Wardoyo dan Sri Utami, adalah kader sesepuh PDIP. Teddy pun mengungkapkan kekecewaan ketika jasa orang tuanya seolah dilupakan.

"Bapak saya itu pendiri PDI Pro Mega di sini. Terakhir jadi ketua fraksi di tingkat provinsi, dua periode. (Pak Djatmiko) seda (meninggal) itu WA saja nggak, teka wae ora (datang/melayat saja tidak), karangan bunga saya yang bikinkan, mulai Mbak Puan, Bu Mega, Mas Hasto, Ganjar, Pacul," kata Teddy

Teddy juga menyoroti soal Juliari yang dicokok KPK saat menjabat Mensos tapi tidak dipecat dari partai. Padahal Tasdi yang juga ditangkap KPK saat menjabat Bupati Purbalingga langsung dipecat.

Baca juga: PDIP Tugaskan Ganjar untuk Pemenangan Pilkada Serentak

"Mas Tasdi Purbalingga, naik jadi Bupati, keseleo, ketangkep KPK, pagi hari langsung DPP pecat. Juliari sampai sekarang tidak dipecat, diskriminatif nggak? Ini apa, Juliari itu siapa, Bambang Pacul itu siapa?" ujarnya.

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Amrizal

[removed][removed]

Editor : Pahlevi

Politik
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru