Gerindra: Perseteruan Kamrussamad dan Sandiaga, Persoalan Pribadi

author Seno

- Pewarta

Selasa, 21 Des 2021 15:27 WIB

Gerindra: Perseteruan Kamrussamad dan Sandiaga, Persoalan Pribadi

i

images (76)

Optika.id - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal perseteruan Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Sandiaga Uno dan Kamrussamad. Dia mengatakan persoalan tersebut bersifat pribadi dan peringatan telah diberikan kepada keduanya.

Gerindra turun tangan menyudahi ribut Sandiaga Uno dan Kamrussamad soal isu rekayasa Ijtima Ulama demi dukungan di Pilpres 2024. Gerindra menegaskan sikap dua kadernya itu bukan sikap partai.

Baca Juga: Peta Politik Kekuatan Partai Pemilu di Surabaya

"Kami sudah sampaikan bahwa itu bukan sikap partai, itu adalah person to person yang kemudian ada di media," kata Sufmi Dasco dalam keterangannya, Selasa (21/12/2021).

Dasco mengatakan panas hubungan Kamrussamad dan Sandiaga akan diselesaikan secara internal. Dasco mengingatkan persoalan pribadi tak dibawa ke publik.

"Kami sudah ingatkan kepada kader kami untuk tidak bawa masalah-masalah seperti itu lagi di media dan kami akan selesaikan secara internal," ujarnya.

Dasco pun mengaku tidak akan memanggil keduanya ke DPP Partai Geridra. Dia hanya akan mengajak keduanya duduk bersama.

"Nggak, mau diajak makan-makan saja nanti," kata Dasco.

Diketahui, perseteruan keduanya berawal dari tudingan Kamrussamad terhadap sesama kader Gerindra Sandiaga Uno. Dia menuding Sandiaga merekayasa ijtima ulama demi kepentingan Pilpres 2024.

"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis yang berjudul 'Gerindra: Sesalkan Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama demi Capres', Kamis (16/12/2021).

"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," imbuhnya.

Tudingan Kamrussamad pun dijawab Sandiaga Uno. Dia mengaku tidak memikirkan persoalan Pilpres 2024.

"Tanggapan saya adalah, tentunya sekarang saya fokusnya di Parekraf. Nggak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain," kata Sandiaga melalui video yang diterima Optika, Minggu (19/12/2021).

Sandiaga mengatakan dirinya selalu memuliakan ulama. Dia menekankan, ulama merupakan panutannya.

Baca Juga: Bawaslu Depok Hentikan Kasus Politik Uang Caleg Gerindra

"Tentunya saya selalu memuliakan ulama. Ulama itu waratsatul anbiya. Ulama itu adalah panutan saya dan kami sangat memuliakan dan panutan dari ulama-ulama," tukasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Politikus Gerindra itu lagi-lagi membantah merekayasa dukungan ijtima ulama terhadap dirinya untuk Pilpres 2024. Dia meminta semua pihak tidak terpecah belah karena isu Pilpres 2024.

"Itu tanggapan saya. Saya fokus di Kemenparekraf. Saya yakin saat ini adalah saat yang paling penting kita bersatu padu. Jangan sampai kita terpecah belah, apalagi kalau ada isu politik yang masih sangat jauh. Dari sekarang, fokus saya adalah kebangkitan pariwisata Indonesia," papar Sandiaga.

Tetapi, Kamrussamad lagi-lagi menyinggung Sandiaga. Dia meminta Sandiaga jujur, jika dia terpikir untuk maju di Pemilihan Presiden 2024.

"Sarankan Mas Sandi agar jujur di depan rakyat, jangan lempar batu sembunyi tangan, jika jujur akan bisa membantu mengembalikan kepercayaan ulama dan umat. Tak elok jika berpura-pura mengatakan tidak kepikiran jadi capres, jujur itu terhormat," kata Kamrussamad, kepada wartawan, Senin (20/12/2021).

"Rakyat melihat saat ini Mas Sandi terus pencitraan dan produksi gimmick mewarnai aktivitas sehari-hari. Sementara belum terlihat terobosan dan kinerja nyata di Kementerian Parekraf," imbuhnya.

Kamrussamad menuturkan, seorang deklarator ijtima ulama ditugaskan menaikkan elektabilitas Sandiaga. Permintaan menaikkan elektabilitas Sandiaga itu menurut Kamrussamad tak elok.

Baca Juga: Sembilan Parpol Lolos ke Senayan, PDIP Masih Unggul di Real Count KPU

"Pengakuan H Holip Abdul Kadir (salah satu deklarator Forum Ijtima Ulama Jawa Barat) bahwa ditugaskan untuk menaikkan elektabilitas Mas Sandi adalah langkah yang tidak etis. Sebab, ulama tidak sepatutnya ditarik kepentingan politik praktis," ujarnya.

Sandiaga, kata Kamrussamad, sebaiknya minta maaf soal adanya isu rekayasa ijtima ulama capres 2024. Permintaan maaf, menurut Kamrussamad, menunjukkan sikap negarawan.

"Jika Mas Sandi minta maaf karena telah merekayasa identitas ulama untuk kepentingan elektabilitas capres dirinya. Maka potensi menjawab defisit negarawan muda Indonesia terjawab dengan sikap rendah diri minta maaf. Kita tunggu sikap negarawan Mas Sandi. Kami bangga jika tokoh-tokoh muda mampu bersikap negarawan," pungkasnya.

Reporter: Amrizal

Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU