Kasus DBD di Jatim Melonjak Tajam Kalahkan Covid-19, 977 Orang Terjangkit

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Rabu, 26 Jan 2022 21:31 WIB

Kasus DBD di Jatim Melonjak Tajam Kalahkan Covid-19, 977 Orang Terjangkit

i

Dok: Dinkes Jatim

Optika.id, Surabaya - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jawa Timur mulai 1 Januari - 24 Januari 2022 mengalami lonjakan tajam. Sebanyak 977 orang yang terkena DBD. 

Angka ini jauh melampaui jumlah kasus aktif covid-19 di Jawa Timur yang hanya menyisakan 531 kasus aktif yang tersisa, per 25 Januari 2022.

Baca Juga: Hoaks Kesehatan Wolbachia Perlu Diatasi Serius Oleh Pemerintah

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr. Erwin Astha Triyonno mengungkapkan Kasus DBD terbanyak tercatat di Bojonegoro dengan 112 orang terjangkit. Disusul Nganjuk 72 orang, Malang 66 orang, Ponorogo dan Sidoarjo masing-masing 53 orang.

Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan ditengah musim penghujan seperti saat ini

"Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 orang meninggal dunia. Kematian DBD tertinggi hingga 24 Januari 2022," kata Erwin di Surabaya, Rabu (26/1/2022). 

Kasus meninggal dunia akibat DBD tersebar di Pamekasan sebanyak tiga orang, Bojonegoro dua orang, Nganjuk dua orang, Bangkalan satu orang dan Kediri satu orang. 

Erwin mengajak masyarakat agar tidak melupakan bahaya DBD. Meski sekarang ini fokus pada COVID-19 varian Omicron. 

Menurut dia, langkah pencegahan dengan 3M (menguras, mengubur, menutup) lebih efektif terkait dengan penanganan DBD yang berkaitan dengan nyamuk. 

Baca Juga: Jangan Asal Fogging Walau Banyak Nyamuk, Kenapa?

"Dalam hal ini 3M dikunci untuk mencegah jangan sampai kasusnya membludak atau meningkat," ujarnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihaknya akan menggiatkan edukasi kepada masyarakat terkait 3M menjadi kunci terbaik untuk pencegahan DBD Karena demam berdarah tidak lepas dari faktor utamanya nyamuk. 

Ia juga mengingatkan penggunaan fogging harus sesuai dengan keperluan dan indikasi yang benar, dan dipergunakan ketika ada kasus dilingkungan tersebut. 

"Dimaksimalkan penggunaan fogging atau abate tapi sesuai indikasi. Indikasi terbaik fogging adalah ketika ada pasien di situ. Bisa dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa. Sedangkan abate untuk jentik-jentiknya," kata dia. 

Baca Juga: DBD Masih Menjadi Momok, Ini Syarat Mendapatkan Vaksin DBD

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Amrizal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU