PCOS Jadi Penyakit Wanita di Usia Subur, Apa Itu?

author Mei Nurkholifah

- Pewarta

Jumat, 04 Feb 2022 18:54 WIB

PCOS Jadi Penyakit Wanita di Usia Subur, Apa Itu?

i

PCOS Jadi Penyakit Wanita di Usia Subur, Apa Itu?

Optika.id - Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur, Jumat (4/2/2022).

Penderita PCOS memiliki tiga hal di dalam tubuhnya, yaitu banyak kista pada ovarium, kadar hormon laki-laki lebih tinggi, dan siklus menstruasi yang tidak reguler atau bolong-bolong.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Banyak kista yang timbul pada ovarium sebenarnya adalah folikel yang mengandung sel telur yang belum matang.

Sel-sel telur tersebut tidak pernah menjadi matang sehingga tidak merangsang ovulasi.

Penderita sindrom ovarium polikistik mengalami ketidakseimbangan hormon karena memiliki kadar hormon pria lebih tinggi dari normalnya.

Hal ini menyebabkan wanita tidak mengalami menstruasi dan sulit untuk hamil atau bahkan infertilitas.

Penderita PCOS memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi prematur, keguguran, hipertensi, dan diabetes kehamilan

Hormon androgen yang berlebihan pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium atau indung telur memproduksi banyak kantong - kantong berisi cairan. Akibatnya, sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.

Akibatnya bisa menyebabkan penderitanya tidak subur atau mandul, serta lebih rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.

  • Gejala pada PCOS

Gejala sindrom ovarium polikistik bisa timbul ketika seorang wanita mengalami haid pertama kali saat mengalami pubertas, meski gejala PCOS sering muncul saat remaja, ada juga penderita PCOS yang baru mengalami gejalanya setelah dewasa atau periode tertentu, berikut adalah gejala PCOS:

Gangguan menstruasi

PCOS kerap ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur atau berkepanjangan seperti, penderita PCOS akan mengalami haid kurang dari 8-9 kali dalam setahun, jarak antar haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.

Gejala akibat kadar hormon androgen yang meningkat

Peningkatan kadar hormon androgen pada wanita PCOS dapat menyebabkan munculnya gejala fisik seperti pria, seperti tumbuhnya rambut lebat di wajah dan tubuh (hirsutisme) serta munculnya jerawat yang parah dan kebotakan.

Warna kulit menjadi lebih gelap

Beberapa bagian tubuh penderita PCOS bisa menjadi gelap, terutama di daerah lipatan, yaitu lipatan leher, dan bagian bawah payudara.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

  • Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome

Kelebihan hormon insulin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah, insulin yang berlebih akan membuat tubuh meningkatkan produksi hormon androgen dan mengurangi sensitivitas tubuh terhadap insulin.

Faktor genetik

Faktor genetik juga sangat mempengaruhi bagi penderita PCOS.

  • Komplikasi Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

PCOS yang tidak ditangani dapat membuat penderitanya berisiko mengalami  komplikasi berikut ini:

  • Gangguan tidur
  • Gangguan makan
  • Gangguan kecemasan dan depresi
  • Kemandulan
  • Keguguran atau kelahiran bayi prematur
  • Hipertensi saat hamil
  • Diabetes dan diabetes gestasional
  • Hepatitis
  • Sindrom metabolik
  • Kanker endometrium

Ada beberapa terapi dan cara pengobatan PCOS yang biasanya diterapkan. Berikut penjelasannya.

Perubahan Gaya Hidup

Pengobatan sindrom ovarium polikistik biasanya diawali dengan perubahan gaya hidup, yang meliputi penurunan berat badan, diet sehat, dan olahraga.

Menurunkan 5-10 persen berat badan sudah dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur, menurunkan insulin, risiko diabetes, dan penyakit jantung.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Obat-obatan

Penggunaan pil KB dapat membuat hormon tubuh menjadi seimbang. Hal ini akan merangsang ovulasi serta menghilangkan gejala, seperti penumbuhan rambut berlebih dan melindungi tubuh dari kanker endometrium.

Penggunaan metformin (obat diabetes) dapat memperbaiki kadar insulin sehingga mengobati PCOS. Obat fertilitas, yaitu clomiphene dapat membantu penderita untuk hamil. Namun, risiko untuk mendapatkan bayi kembar meningkat.

Pembedahan

Pembedahan dapat menjadi pilihan jika pengobatan lain tidak berfungsi. Salah satunya dengan prosedur ovarian drilling.

Pada prosedur ini, dokter akan membuat beberapa lubang kecil pada ovarium dengan menggunakan laser atau jarum tipis yang panas demi mengembalikan fungsi normal ovulasi.

  • Pencegahan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

PCOS sulit dicegah, tetapi dengan menjaga berat badan ideal, gejala dan risiko komplikasinya dapat dikurangi. Berikut adalah cara yang bisa dilakukan untuk menjaga berat badan ideal:

  1. Batasi konsumsi makanan manis
  2. Perbanyak konsumsi serat
  3. Olahraga secara teratur

Reporter: Mei Nurkholifah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU