Optika.id, Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan pertemuan mengenai kesepakatan pembentukan Kediri Raya dengan tujuan saling mendukung daerah satu sama lain.
Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri itu, berharap keberadaan bandara di Kabupaten Kediri bisa memberikan dampak positif kepada wilayahnya. Lantas, Kediri dan wilayah sekitar dapat maju bersama. Maka Kediri Raya wajib terwujud dan dia siap untuk mendukung Bupati Kediri dalam mewujudkan Kediri Raya.
Baca Juga: Viral Perangkat Desa Mengangkat Jenazah Warganya, Ini yang Sebenarnya Terjadi
"Kita se-visi dan se-misi, dan mudah-mudahan ini menjadi berkah seluruh masyarakat Kediri Raya," kata Mas Abu, Rabu (23/2/2022).
Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri mengutarakan beberapa kendala. Salah satu yang dibahas adalah persiapan Bandara Kediri yang memiliki kedekatan dengan daerah-daerah sekitar yang memiliki kedekatan dengan Kediri. Terlebih, proyek bandar udara tersebut akan segera rampung dan diperkirakan mulai beroperasi di tahun 2024 mendatang.
"Mungkin setelah ini kita bisa ajak teman-teman kepala daerah yang ada di sekitar sini untuk kita bahas persiapan Kediri Raya," tutur Hanindhito yang akrab disapa Mas Dhito.
Selain kesiapan Bandara Kediri, mereka juga membahas kesiapan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Keduanya kembali menyatakan siap untuk saling mendukung dan bekerja sama.
Awal Mula Tercetus Kediri Raya
Pembahasan konsep Kediri Raya itu bermula dari Mas Dhito yang bertanya terkait tulisan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang terpampang di ruang kerja Mas Abu di Balai Kota Kediri, Jumat (18/2/2022) lalu.
Baca Juga: Wali Kota Kediri Imbau Warga Tak Takut Konsumsi Hewan Kurban
"Dari tadi saya melihat tulisan Panglima Besar Jenderal Sudirman, kalau boleh tahu itu dari mana Pak Wali?" ujar Bupati Kediri itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mas Abu kemudian menerangkan, tulisan itu dia dapat dari anak Jenderal Sudirman. Ia mengatakan setiap tahun di Kediri setiap tahun ada acara Kediri Bajulan yang merupakan jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman.
"Uniknya Sudirman itu bisa diartikan Surabaya Raya, Kediri Raya, dan Malang Raya. Surabaya Raya sudah jadi, Malang Raya sudah jadi, Kediri Raya itu kapan, itu tergantung Mas Dhito," ujar Mas Abu.
Mas Dhito pun langsung menjawab dengan usulan untuk berkolaborasi.
Baca Juga: Festival Jajanan Pasar Kota Kediri Bidik Generasi Muda Kenali Makanan Tradisional
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi