Optika.id- Saat Memberikan sambutan dalam acara Pra Raker Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukomanunggal Surabaya dan pengobatan gratis yang digelar Senin (28/2/2022), Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. dr. Sukadiono mengatakan, pilar dakwah Muhammadiyah mengalami penambahan.
Ia menjelaskan apabila dulu Muhammadiyah memiliki 3 pilar dakwah sekarang bertambah 3 lagi. "Muhammadiyah yang hampir berusia 110 tahun memiliki strategi dakwah yang berbeda, dulu Muhammadiyah memiliki 3 pilar yakni pendidikan, kesehatan, dan sosial, sekarang ditambah kedakwaan, kebencanaan, keberdayaan ekonomi umat, dan keberdayaan amil zakat, hal ini harus memiliki sinergi dari bawah sampai pusat," ujarnya dalam sambutan Pra Raker.
Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat
Dalam menjalankan tersebut, katanya, kader Muhammadiyah harus paham doktrin Muhammadiyah. "Dalam menjalankan dakwah tersebut kita juga harus paham doktrin dalam Muhammadiyah, tauhid, mencerdaskan, dan amal usaha," lanjutnya.
Dalam Muhammadiyah, sambungnya, harus ada sinergi antar organisasi internalnya, dan harus saling membantu dalam membangun. "Antar lembaga harus bisa bekerjasama secara internal di Muhammadiyah, kalau tadi Pak Yahya (ketua PCM Sukomanunggal) mau membangun plan a dan b, kalau kita ada kemampuan kita akan membantu, meskipun dengan doa saja," ujarnya sembari bercanda.
Ia melanjutkan seperti itulah kerja sama antar internal Muhammadiyah, jadi disaat UM Surabaya membangun berbagai gedung tidak boleh melupakan sekitarnya. "Tapi itu adalan kerja sama internal di dalam Muhammadiyah, meskipun kami membangun berbagai macam gedung kita tidak boleh melupakan," jelasnya.
Sebagai Rektor UM surabaya yang terletak di Kecamatan Mulyorejo, ia memberikan contoh pembangunan PCM Mulyorejo. "Contoh PCM Mulyorejo kita beri bantuan mobil operasional Innova terbaru, lebih lanjut Muhammadiyah akan membangun ta'awudz tower, dan rumah sakit gigi dan mulut karena PCM Mulyorejo masih memiliki tanah. Dan kebetulan UM Surabaya memiliki kemampuan untuk melakukan itu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang jalan dakwah Muhammadiyah sekarang yang bukan menjustifikasi. "Dakwah Muhammadiyah dalam masa sekarang itu adalah gerakan dakwah takwiniyah (pencerahan), di dalamnya ada aspek membebaskan, memberdayakan, dan memajukan. Bukan cara dakwah yang menjustifikasi."
Ia mengambil contoh jalan dakwah Wali Songo itu bagus, dan mencari jalan keluar. "Wali Songo itu bagus, dulu wayang itu dianggap haram, karena dari patung, akhirnya mencari jalan keluar dijadikan wayang kulit, jadi ini yang namanya kita harus mencari solusi," jelasnya tentang dakwah.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan
Ia juga menyampaikan pengobatan gratis yang dilakukan PCM Sukomanunggal merupakan bagian dari dakwah. Tapi dia berharap tidak hanya berhenti di pengobatan gratis. Serta berharap pengobatan yang continue. "Pengobatan gratis merupakan dakwah pilarnya Muhammadiyah, tapi apabila ada pengobatan gratis jangan hanya berhenti di pengobatan gratis, kita bisa melakukan bidang usaha di bidang kesehatan,sehingga bisa digunakan terus menerus," harapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menjelaskan, Muhammadiyah selalu mencari kader-kader terbaik untuk menjalankan amal-amal usahanya.
"Kita bisa mencari kader kader Muhammadiyah untuk menjalankan amal usaha di Muhammadiyah," lanjutnya.
Ia menjelaskan, amal usaha merupakan bagian dari cara dakwah Muhammadiyah, jika amal usahanya baik maka organisasinya juga pasti baik. "Eksistensi Muhammadiyah bisa dilihat amal usaha yg bagus maka perserikatnya juga bagus, dan semua itu merupakan cara dakwah Muhammadiyah, tidak banyak bicara yang penting kerja," pungkasnya.
Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi