Dinas PMD Jatim Dorong Peningkatan Ekonomi Desa Lewat Kampoeng Kreasi

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Sabtu, 05 Mar 2022 22:56 WIB

Dinas PMD Jatim Dorong Peningkatan Ekonomi Desa Lewat Kampoeng Kreasi

i

Dok: Humas Pemprov Jatim

Optika.id, Surabaya - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jawa Timur (Jatim) kembali menggelar Kampoeng Kreasi untuk mendorong peningkatan ekonomi pedesaan di Jawa Timur.

Event berlangsung di Atrium Utama Royal Plaza Surabaya, pada 3-6 Maret 2022. Pameran kali ini bertajuk Memperkuat Ekonomi Perdesaan Menuju Optimis Jatim Bangkit. Kampoeng Kreasi 2022 memasuki tahun ketiga. Semenjak digelar kali pertama pada 2020, kini telah menjadi kegiatan tahunan Dinas PMD Jatim.

Baca Juga: Airlangga Hartanto: Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Terdapat 34 stan peserta di Kampoeng Kreasi tahun ini. Mereka menyajikan produk-produk unggulan daerah masing- masing. Para peserta meliputi Pelaku Usaha Ekonomi Masyarakat (PUEM), Badan Usaha Milik Desa (BUM DESA), Lembaga Pembiayaan, hingga Komunitas dan Asosiasi Pelaku Usaha (Fashion, Craft, Food) di Jatim.

Selain menyajikan produk UMKM, venue pameran menggelar sejumlah kegiatan. Antara lain pelatihan branding dan kemasan, kurasi produk, export center, workshop sinando (Sinau Nang Ndeso) Batik Sidoarjo, anyaman sintetis Jombang, dan demo memasak resep tradisional Jatim. Termasuk talkshow inspiratif dan success story, demo membatik untuk para pengunjung.

Dalam event tersebut, Dinas PMD Jatim meneken perjanjian kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jatim. Kerja sama dijalin dalam rangka pengembangan BUM Desa Go Eskspor.

Tak ketinggalan, pameran kali ini diramaikan dengan beragam sharing dan diskusi BUM Desa Go Export bersama Ketua Umum KADIN Jatim Andik Dwi Putranto, Kepala Dinas PMD Jatim Soerkaryo, Kepala Pengelola Export Center Thomas S. Kaihatu, Direktur KADIN Institute, Nurul Indah Susanti, dan Direktur Rumah Kurasi, Setyohadi.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pameran semacam ini salah satu fungsinya sebagai center inovasi dan kreatifitas produk UMKM. Karena itu, harus ada stan khusus klinik BUN Desa di setiap ekspo produk UMKM.

"Peserta pameran bisa langsung berkonsultasi dengan klinik BUM Desa tentang bagaimana mengembangkan produknya. Misalnya, produk UMKM tersebut ingin ekspor. Maka usai pameran bisa langsung ditindaklanjuti," katanya saat meninjau pemeran tersebut.

Baca Juga: Mengenal 'Kakao Glenmore', Asal Mula Coklat Terbaik Dunia Asal Banyuwangi 

Khofifah mencontohkan ada penjual pisang Cavendish dari Nganjuk yang ingin produknya dapat tembus ke pasar ekspor. Namun bibit dan lahannya belum disertifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Di sinilah fungsi klinik BUM Desa untuk memfasilitasi persyaratan agar produk pisang Cavendish bisa lolos ke pasar ekspor," jelas Khofifah.

Dalam setiap pameran juga harus ada tim identifikasi. Mereka harus berkeliling untuk menemukan produk-produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

"Saya setiap kali ada pameran selalu berusaha berkeliling ke stan. Salah satunya juga untuk menemukenali produk-produk yang mungkin bisa dikembangkan, untuk disambungkan kepada stakeholder yang berkepentingan," ujar Khofifah.

Baca Juga: LPEI Kolaborasi Bangun Desa Berorientasi Ekspor

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU