Viral Hujatan di Running Text SPBU, Xgo: Vandalisme Kelas Tinggi

author Seno

- Pewarta

Kamis, 26 Agu 2021 22:32 WIB

Viral Hujatan di Running Text SPBU, Xgo: Vandalisme Kelas Tinggi

i

3818593156

Optika - Beberapa waktu lalu viral sebuah video yang memperlihatkan running text SPBU yang berisi hujatan untuk Presiden Joko Widodo, Megawati, dan China. Video running text SPBU itu dibagikan oleh akun Twitter @KotakPandora5 pada 25 Agustus 2021 lalu.

Pada video yang beredar, running text SPBU yang bernada hujatan itu langsung dikerumuni warga. "VirAaaaLL BillBoard SPBU jadi tontonan masyarakat KontenNya Serreem," kata akun tersebut. Pihak perekam video menyebutkan lokasi running text bernada hujatan itu ada di Pasar 3 Marela, Medan, Sumatera Utara. "Ini di Pasar 3 Marela, gak tahu ini asalnya dari mana, mungkin hacker, karena kalau menurut saya pribadi dari pihak Pertamina gak mungkin buat kayak gini. Ini warga ramai baca itu dengan jelas," ucap perekam video tersebut.

Usai running text tersebut viral, pakar informatika, Roy Suryo memberikan tanggapan dan menyinggung soal hacker. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Roy Suryo memberikan peringatan. Ia menyebut bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi sejak lama, bukan baru-baru ini. Bahkan Roy Suryo menegaskan bahwa running text tersebut muncul sebelum mural-mural kritikan beredar. "Hati2, ini kejadian lama, bukan akibat Viral Mural baru2 ini," ujar Roy Suryo, dari Twitter @KRMTRoySuryo2.

"Munculnya Running-Text yg bernada hujatan thdp Jokowi, Megawati & China ini terjadi tgl 25/05/19 silam di SPBU 14.202.1141 Pasartiga Marelan Medan, " katanya menambahkan. Mantan Menpora itu juga menyinggung soal hacker yang disebutkan oleh perekam video. Menurutnya running text tersebut bukan karena ulah hacker, melainkan pihak pembuat running text. Bisa terjadi bukan krn ulah Hacker, tetapi Programer Manual Totem tsb, tulisnya.

Sementara itu, menanggapi pernyataan Roy Suryo, Al Fajar Xgo salah seorang Street Art Artist dari Kota Pahlawan mengatakan ada pihak lain yang memanfaatkan fenomena boomingnya mural street art kritikan ini. Yakni dengan membuat kritikan serupa tetapi dengan teknologi dan pola kerja yang rapi.

Cuma yang akhirnya jadi pertanyaan menurut personalku bukan anak-anak street art yang melakukan, soalnya itu sudah 'vandalisme' kelas tinggi, ujarnya kepada Optika, Kamis (26/8/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Xgo menduga aksi itu ditunggangi oleh kepentingan elite yang tidak puas den

[caption id="attachment_1832" align="alignright" width="300"] Xgo di studio miliknya di Jalan Bratang Surabaya (Syarif/Optika)[/caption]

gan rezim saat ini. Itu terbukti dgn kalimat-kalimat yang disajikan dalam video tersebut. Kalau perlawanan mural street art kritikan hanya sebatas persoalan ketidakadilan dan kebebasan berekspresi, tuturnya.

Sama seperti aksi 'vandalisme' yg dilakukan greenpeace menyoroti soal KPK dengan cara menembak laser gedung KPK dan memunculkan tulisan 'berani jujur pecat'. Sekelas greenpeace baru bisa menggunakan aksi vandalisme kelas tinggi berupa laser loh. Nah yang di SPBU apalagi, imbuhnya.

Xgo memberikan contoh, ketika sebelumnya ada aksi demo besar-besaran tolak omnibuslaw dan reformasi dikorupsi, banyak elite yang memanfaatkan momentum itu. Pada akhirnya gerakan aksi tidak lagi murni.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU