Eco Enzyme Akan Diterapkan dalam Pengolahan Sampah di Surabaya

author angga kurnia putra

- Pewarta

Rabu, 30 Mar 2022 23:43 WIB

Eco Enzyme Akan Diterapkan dalam Pengolahan Sampah di Surabaya

i

Eco Enzyme Akan Diterapkan dalam Pengolahan Sampah di Surabaya

Optika.id-Pengolahan sampah organik melalui Eco Enzyme (EE), yakni hasil sampah rumah tangga yang difermentasi menggunakan gula mulai diterapkan di Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Eco Enzyme dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengolah sampah organik," kata Koordinator Penyuluhan Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dyan Prasetyaningtyas di Surabaya, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Aktivisi Ini Dukung Kotak Kosong dalam Pesta Demokrasi Pilwali Surabaya!

Menurut dia, EE ini biasa disebut sebagai cairan serbaguna, yakni hasil olahannya bisa berupa desinfektan, pembersih air, pembersih lantai, sabun mandi, sabun cuci baju, obat kumur, hingga penyembuh luka bakar.

Untuk itu, lanjut dia, DLH Surabaya mengoptimalkan pelatihan pengolahan sampah organik melalui Eco Enzyme di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan Kader Surabaya Hebat, Kampung Zero Waste, dan Program Kampung Iklim (Proklim).

"Kami sudah beberapa kali melakukan pelatihan EE. Terakhir pelatihan digelar di Kelurahan Kebonsari, Jambangan pada Selasa (29/3/2022)," katanya.

Selain itu, Dyan menjelaskan, tujuan utama penyelenggaraan pelatihan EE adalah sebagai upaya untuk mengurangi sampah organik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Kota Surabaya.

Sebab, kata dia, 70 persen sampah yang terbuang berasal dari limbah rumah tangga.

"Sampah organik ini menimbulkan bau tidak sedap, pembusukan sampah ini juga menghasilkan gas metana yang meningkatkan pemanasan global. Maka, dengan membuat EE ini, kita dapat mengurangi beban sampah di TPA dan mencegah pemanasan global," ujar dia.

Baca Juga: Kisah Alumni Asrama Bibit Unggul, Keluarga Tak Mampu Sampai Jadi Kepala Dinas

Sementara itu, anggota Eco Enzyme Nusantara Yustina Sri Maryanti menjelaskan, Eco Enzyme bisa mengurangi produksi limbah sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga serta mengurangi pencemaran air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Membuat EE ini juga cukup mudah, yakni dengan memakai wadah plastik sebagai tempat fermentasi sampah organik yang telah dicampur dengan air dan gula merah atau molase. Setelah 3 bulan, maka EE sudah siap digunakan," kata dia.

Yanti menjelaskan, sampah organik yang bisa digunakan adalah semua kulit buah maupun potongan sayur segar yang belum dimasak. Sedangkan sampah organik yang tidak bisa digunakan untuk olahan EE adalah kulit durian, nangka, singkong, alpukat, dan salak.

"Penggunaan wadah plastik juga diutamakan, karena dalam proses fermentasinya akan menghasilkan gas. Lalu, untuk penggunaan air, sebaiknya adalah air sumur. Jika menggunakan air PAM, harus diendapkan dulu selama 24 jam," ujar dia.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Terus Lakukan Sosialisasi PHBS Cegah Endemi MPOX

Reporter: Angga Kurnia Putra

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU