Optika.id, Jombang - Vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hingga kini baru mencapai 11 persen dan berjalan lambat akibat minimnya minat masyarakat setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Jombang, dr Budi Nugroho mengungkapkan, berdasarkan kondisi di lapangan, perlu adanya panutan agar masyarakat lebih aktif lagi mendatangi gerai vaksin di Jombang.
Baca Juga: Wajib Vaksin Booster Bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Mulai 17 Juli 2022
"Faktor yang mempengaruhinya beragam. Kalau lansia itu dari sisi kondisi fisiknya, penyertanya,ya. Kadang-kadang ASN (Aparatur Sipil Negara), itu kalau sudah dua dosis sudah cukup. Sudah aman, ini yang harus kami mulai lagi, tegasnya, Kamis (31/3/2022).
Ditanya apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini, Budi mengaku sudah melakukan imbauan-imbauan.
Ya imbauan atau pemberlakuan syarat vaksin booster saat mudik. Ini mungkin bisa. Perlu juga kami gerakkan imbauan vaksin booster, ujarnya.
Menjelang puasa Ramadan, pemerintah melakukan upaya percepatan vaksinasi. Baik dosis satu, dua, maupun booster.
Pak presiden mengatakan untuk mudik dan lebaran harus vaksin, makanya kami lakukan percepatan, paparnya.
Baca Juga: Kemendagri Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi Booster
Budi lantas menceritakan saat ada kegiatan Pemkab Jombang. Seluruh kepala desa yang belum vaksin booster, langsung diminta vaksin oleh Bupati Jombang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Desa yang belum booster, langsung dibooster. Nah jika para panutan ini sudah melakukan booster, maka masyarakat akan tertarik juga. Kalau tidak, ya paling cukup dua saja, bebernya.
Tapi bila dibandingkan dengan capaian di tingkat Jawa Timur (Jatim), angka tersebut masih lebih tinggi. Adapun capaian vaksin booster di Jatim baru 7 persen.
Alhamdulillah, di Jombang di atas Jatim sekitar 11 persen lebih, ujarnya.
Baca Juga: Khofifah Minta Masyarakat Jatim Pakai Masker Lagi dan Segera Vaksin Booster
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi