Optika.id, Surabaya - Mulai tahun ini pemerintah mewajibkan vaksin human papillomavirus (HPV) untuk mencegah kanker serviks yang menjadi salah satu penyebab terbanyak wanita Indonesia meninggal dunia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Vaksin HPV bakal diberikan bagi kelompok anak maupun dewasa muda, untuk menekan risiko kematian kanker serviks dan jumlah pasien yang memerlukan perawatan rumah sakit.
Baca Juga: Bonus Demografi Indonesia Terancam Penyakit Kanker
"Kita mau melakukan tindakan preventif dan promotif, sama seperti COVID-19 kalau kita sakit masuk rs itu kan biayanya puluhan juta," jelas Menkes di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/4/2022).
Serupa dengan COVID-19, jumlah anggaran yang dikeluarkan dalam langkah pencegahan jauh lebih murah dibandingkan perawatan.
"Tapi kalau misalnya kita cegah pakai masker, minum vitamin itu jauh lebih murah jadi vaksinasi kita sifatnya mencegah bukan mengobati orang sakit," sambung dia.
Tidak hanya vaksin HPV yang bakal diwajibkan tahun ini, Menkes menyebut bakal lebih banyak jenis vaksin yang masuk program pemerintah termasuk vaksin untuk mencegah pneumonia dan diare pada anak.
Pada usia berapa perempuan bisa divaksin HPV?
Dikutip dari kompas.com, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi dan Reproduksi RS Pondok Indah, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER mengatakan, vaksinasi HPV disarankan sedini mungkin bagi perempuan atau sekitar usia 9-10 tahun.
Baca Juga: Tak Banyak Dikenal, Ini Penyebab Utama Kanker Kepala dan Leher
Sebab, kanker serviks membutuhkan waktu sekitar 7-15 tahun di dalam tubuh manusia untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sehingga, sejak virus itu masuk, penderitanya tidak langsung merasakan sakit.
"Virus itu menyebabkan perubahan yang namanya lesi pra-kanker. Itu ada perubahan-perubahan sel pada rahimnya yang mengarah kepada kanker, tapi itu bukan kanker, baru prakanker," jelas Yassin.
Itulah penjelasan mengenai apa itu vaksin kanker serviks atau HPV yang bakal dilakukan oleh pemerintah di tahun 2022.
Baca Juga: Kanker Ovarium Jadi Ancaman Terbesar Perempuan Indonesia, Kemenkes Gencarkan Kampanye 10 Jari
Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi