Optika.id, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan harus bergerak cepat melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk menekan penyebaran virus hepatitis akut agar tidak sampai berkembang luas di Indonesia.
"Pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan deteksi dini terhadap epidemi virus hepatitis yang sedang mengancam masyarakat khususnya anak-anak di banyak negara saat ini," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin kepada wartawan, Rabu (4/5/2022).
Baca Juga: Pastikan PTM Aman, Kemendikbud Gandeng Kemenkes Pencegahan Hepatitis Akut
Sultan menyampaikan hal itu, menyusul peringatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Belajar dari dari pengalaman epidemi Covid-19 kemarin, pemerintah harus bergerak cepat untuk melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk menekan tingkat penyebaran virus hepatitis ini. Jangan sampai kita mengulangi kesalahan yang sama," ujarnya.
Menurut Sultan, pemerintah tidak boleh lagi menganggap sepele terhadap setiap potensi ancaman kesehatan yang berasal dari virus. Dia menilai seharusnya Kementerian Kesehatan sudah memiliki standar aturan yang baku dalam menyikapi fenomena virus hepatitis yang diduga telah diidap oleh tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta.
"Kami ingin pemerintah harus respons cepat dan mampu menyiapkan langkah-langkah mitigasi yang efektif, karena Indonesia sangat rentan terhadap berbagai jenis virus yang berkembang dari luar negeri. Apalagi saat ini kita belum benar-benar pulih pandemi Covid-19," katanya.
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Surabaya Optimalkan Sosialisasi
Sultan mengimbau masyarakat untuk waspada namun tidak perlu panik terutama bagi para orang tua. Hal yang terpenting, kata dia, memastikan anak-anak tidak sembarangan mengonsumsi makanan yang tidak higienis dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Jika virus ini hanya akan menyasar pada anak-anak, maka ini adalah ancaman yang sangat menentukan bagi masa depan bangsa. Jangan sampai kita kembali kebobolan akibat keteledoran kita semua dalam menyikapi masalah kesehatan," pungkas Sultan.
Diketahui, terdapat tiga anak yang menderita hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.
Baca Juga: Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi