Soal Kasus Hepatitis Akut Misterius, Khofifah: Kita Harus Gercep Melihat Gejalanya

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Jumat, 06 Mei 2022 19:23 WIB

Soal Kasus Hepatitis Akut Misterius, Khofifah: Kita Harus Gercep Melihat Gejalanya

i

Soal Kasus Hepatitis Akut Misterius, Khofifah: Kita Harus Gercep Melihat Gejalanya

Optika.id, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik, namun tetap sigap dalam menyikapi temuan kejadian kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui Etiologinya atau penyebabnya.

Khofifah menjelaskan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mempublikasikan tentang Hepatitis jenis ini pada 15 April 2022. Pada akhir April, kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui penyebabnya ini menyerang Indonesia. Tercatat 3 pasien anak meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Baca Juga: Pastikan PTM Aman, Kemendikbud Gandeng Kemenkes Pencegahan Hepatitis Akut

"Maka semua orang, baik anak kecil maupun dewasa, harus punya awareness akan bahaya penyakit ini. Kita juga wajib gercep melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," imbau Khofifah, Jumat (6/5/2022).

Pernyataan itu merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Kementerian Kesehatan nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang belum Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022 lalu.

Menurut Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) per 4 Mei 2022, di Jatim sendiri saat ini sudah terdeteksi 114 kasus terduga/suspek Sindrom Jaundice Akut atau Hepatitis Akut Tanpa Etiologi yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Data tersebut menyatakan bahwa penyakit ini tidak menyerang kelompok umur spesifik dan cenderung mengalami kenaikan jumlah pada minggu ke-14 hingga ke-17.

Mantan Menteri Sosial RI itu menyebut, gejala klinis dari Hepatitis akut ini antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati. Hingga saat ini, tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus. Meski begitu, ia mengingatkan agar tidak lengah jika ada warga masyarakat yang mengalami demam.

"Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien hepatitis akut ini yang menderita demam, tapi alangkah baiknya kalau masyarakat langsung memeriksakan diri ke faskes terdekat kalau sudah merasa tidak enak badan," ujarnya.

Tips Pencegahan Penyakit Hepatitis

Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan. Ia juga mengingatkan agar masyarakat menjaga satu sama lain dengan saling mengawasi.

"Tetap cuci tangan dengan sabun, memakan makanan bersih dan sehat, menjaga jarak, serta hindari menggunakan fasilitas atau barang yang sudah digunakan orang lain. Kira-kira hampir sama seperti saat kita prokes untuk menjaga diri dari COVID-19," kata gubernur perempuan pertama Jatim itu.

Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Surabaya Optimalkan Sosialisasi

Kemudian, Khofifah mengajak masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi potensi kritis yang disebabkan Hepatitis akut tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Untuk mencegah dan mengendalikan penularan hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di Jawa Timur, saya menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati namun tetap tenang," tegas dia.

Ia juga menekankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan sementara menghindari berenang di kolam renang umum, tidak bermain di Playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan benda lain yang sering dipegang orang.

"Kita juga harus saling jaga dan melihat satu sama lain. Yang dewasa mengawasi anak-anak dan yang muda juga menjaga yang tua. Pokoknya harus bersinergi karena sebelumnya sudah kita buktikan kalau akan lebih mudah melewati masa krisis jika kita saling menjaga bersama-sama," imbuhnya.

Lebih jauh, Khofifah menegaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha menangani situasi yang ada. Semua pihak akan mengambil peran menyelesaikan masalah ini.

Baca Juga: Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup

"Insyaallah, pemerintah akan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan yang bisa diakses semua orang. Tapi ini bukan hanya beban yang ada di Dinas Kesehatan ataupun turunannya, melainkan juga tanggung jawab Gubernur serta Bupati/Walikota di Jatim serta seluruh elemen masyarakat untuk mencegah Hepatitis akut jenis ini mewabah di Jatim," pesannya.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU