DPD IMM Jatim Apresiasi Respons Cepat Gubernur Jatim Dalam Penanganan Outbreak PMK

author Seno

- Pewarta

Minggu, 08 Mei 2022 15:52 WIB

DPD IMM Jatim Apresiasi Respons Cepat Gubernur Jatim Dalam Penanganan Outbreak PMK

i

IMG-20220508-WA0009

Optika.id - Pada Kamis (5/5/2022) lalu, Outbreak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dilaporkan menjangkiti 4 kabupaten di Jawa Timur. Yaitu Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo. Sebanyak 1.247 ekor hewan ternak terjangkit PMK dengan resiko penularan sebesar 90%-100%.

Cepatnya penyebaran penyakit PMK ditanggapi serius oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dia menetapkan status Wabah PMK pada 4 Kabupaten yang dinyatakan positif. Serta melakukan pembatasan lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah.

Baca Juga: Khofifah Ajak Warga Rawat Masjid Agar Peroleh Berkah Sehari-hari!

Penanganan outbreak yang dilakukan sangat cepat diapresiasi oleh Ketua Bidang Kesehatan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur drh.Devi Kurniawan yang juga merupakan seorang dokter hewan. Menurutnya, kondisi saat ini butuh perhatian serius dari pemerintah.

"Semua pihak harus bergandengan tangan dalam menangani outbreak PMK (Penyakit mulut dan kuku) ini, karena hari raya Idul Adha sudah di depan mata yang merupakan hari raya besar Umat Islam," kata Devi kepada Optika.id melalui sambungan telepon, Ahad (8/5/2022).

Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur Khofifah sebagai orang nomor satu di Jatim sudah tepat, dengan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dan para ahli.

"Dibuktikan dengan dibukanya posko pengaduan di samping kantor Negara Grahadi dan kemarin sore Sabtu (7/5/2022) Ibu Gubernur Khofifah Indar parawansa pun turun langsung ke lapangan, untuk memastikan penanganan yang di lakukan kolega dokter hewan di lapangan telah berjalan sesuai instruksi," tutur Devi.

Sementara itu, menurut Dirjen PKH Kementan, tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi: demam tinggi (39-41 derajat celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.

Baca Juga: PKB Masih Minim Sosok Calon untuk Pilkada Jatim 2024

Meskipun penyakit ini menyebar dengan cepat, Gubernur Khofifah telah memastikan, penyakit ini hanya menular pada hewan saja, tidak pada manusia.
Selain itu Gubernur telah menjamin ketersediaan daging untuk kebutuhan pangan serta suplainya akan dimaksimalkan supaya aman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Penanganan ini sangat tepat mengingat hari raya Idul Adha yang akan dilaksanakan 2 bulan lagi, untuk menghindarkan masyarakat dari panic selling akan didirikan URC (Unit Reaksi Cepat) supaya penanganan PMK lebih responsif," kata Devi.

"Sehingga muara ke depannya hewan ternak khususnya sapi dan kambing yang dijual sehat dan layak untuk dijual, dikonsumsi, serta siap menyambut hari raya Idul Adha dengan ketersediaan hewan kurban yang layak," imbuhnya.

Diketahui, Gubernur Khofifah juga memberikan instruksi untuk memberhentikan operasional pasar hewan di Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo untuk sementara. Untuk mencegah penularan PMK lebih luas pada ternak lain.

Baca Juga: Irwan PKS: DPD se-Jatim Siap Menangkan Khofifah-Emil

Dalam pengambilan kebijakan tersebut Gubernur senantiasa melakukan koordinasi secara intensif dengan instansi terkait, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), tim Kemenko Perekonomian, lengkap dengan empat bupati yaitu Mojokerto, Gresik, Sidoarjo dan Lamongan serta kalangan akademisi kedokteran hewan.

Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU