Optika.id - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta agar pemerintah pusat segera menggencarkan penelitian beserta pemeriksaan spesimen terhadap kemunculan hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak.
Menurutnya, pemeriksaan spesimen tersebut mesti digencarkan supaya pemerintah nantinya tidak salah langkah dalam mengambil kebijakan guna mengantisipasi penyakit tersebut.
Baca Juga: Pastikan PTM Aman, Kemendikbud Gandeng Kemenkes Pencegahan Hepatitis Akut
"Hal ini penting dilakukan agar kita tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara ini," ungkap Netty melalui keterangannya pada, Senin (9/5/2022).
Dirinya kemudian menyatakan, pemerintah pusat juga harus memberikan penjelasan secara rinci kepada masyarakat agar mereka tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan.
Ia juga meminta agar pemerintah dapat mengantisipasi beredarnya informasi hoaks mengenai penyakit hepatitis. Misalnya kabar yang menyebut hubungan penyakit ini dengan vaksinasi Covid-19.
"Penting untuk menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Hepatitis Akut, Dinkes Surabaya Optimalkan Sosialisasi
Selain itu, dirinya juga mengingatkan kepada para pemerintah untuk segera menyiapkan fasilitas serta tenaga kesehatan agar virus hepatitis akut misterius tersebut dapat tertangani apabila kasusnya mengalami lonjakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai informasi, pada Minggu, (1/5/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sempat memberitakan terkait virus hepatitis akut misterius ini.
Mereka mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. Hingga saat ini, WHO dan banyak negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.
Baca Juga: Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup
Reporter: Akbar Danis
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi