Polda Jatim Batasi Lalu Lintas Hewan ke Daerah Wabah dan Pastikan Ketersediaan Obat

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 10 Mei 2022 21:01 WIB

Polda Jatim Batasi Lalu Lintas Hewan ke Daerah Wabah dan Pastikan Ketersediaan Obat

i

Polda Jatim Batasi Lalu Lintas Hewan ke Daerah Wabah dan Pastikan Ketersediaan Obat

Optika.id, Surabaya - Tim Satgas Pangan Polda Jatim memastikan ketersediaan obat untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah menyerang hewan ternak sapi di Jawa Timur.

Kasatgas Pangan Polda Jatim Kombes Farman mengatakan mengeluarkan siaran dan imbaunya pada jajaran polres untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK menyerang hewan ternak. Hingga saat ini, diduga baru 4 kabupaten yang ada di Jatim telah terpapar, antara lain Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan.

Baca Juga: Disanggong di Polda, Wenny Mangkir, Ada Apa dengan Saham Karyawan JawaPos Surabaya

"Kami juga memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yang terkena wabah PMK," kata pria yang menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Jatim ini, Selasa (10/4/2022).

Ia menjelaskan Asosiasi Obat Indonesia untuk masalah PMK siap membantu dan sudah disediakan namun untuk vaksinnya yang belum ada harus impor.

Farman menjelaskan pihaknya telah membuat arahan pada kapolres jajaran untuk melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah, lalu melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat.

Ia menjelaskan Penularan PMK melalui airbone, namun tingkat kematiannya rendah dan dapat disembuhkan dengan masa inkubasi 14 hari, serta masa penyembuhan 14 hari.

Baca Juga: Hari Ini, Polda Jatim Gelar Simulasi Pengamanan Jelang Pemilu 2024

Penyakit PMK pada hewan ternak tersebut menyebabkan berat badan turun, sariawan dan kuku lepas sehingga menyebabkan nafsu makan sapi menurun. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Secara klinis, penyakit ini tidak masalah karena tidak menular ke manusia. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk masalah penanganan penyakit agar para peternak tidak panik, pemotongan ketika sakit dan ada beberapa bagian yang harus dipilah, namun pada suhu 60 sampai dengan 70 derajat, virus tersebut sudah mati," jelasnya.

Selain itu, Farman menjelaskan, sejak tanggal 6 Mei 2022 hingga hari ini, pihaknya intensif melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait. Antara lain berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jatim, Bea dan Cukai, Balai Karantina hingga Pusat Veterinarian Farma.

Baca Juga: Polda Jatim Gandeng Stikosa-AWS: Pelatihan Content Creator Bagi Humas Polres

Selanjutnya, Satgas Pangan Polda Jatim akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim bersama stakeholder terkait penanganan lebih lanjut.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU