Optika.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Demokrat Rizki Aulia Rahman Natakusumah mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang menyerukan perang Rusia dan Ukraina agar segera dihentikan. Seruan itu diharapkan dapat menggerakkan pemimpin dunia untuk melakukan aksi nyata.
"Kami mengapresiasi manuver diplomatik Presiden Jokowi yang mengangkat pentingnya menghentikan konflik Rusia-Ukraina di forum tinggi kepala negara penting dunia. Kami berharap komunikasi tersebut disampaikan dengan pendekatan yang meyakinkan sehingga mampu menggerakkan pemimpin dunia untuk melakukan aksi nyata," kata Rizki dalam keterangannya, Minggu (15/5/2022).
Legislator Partai Demokrat (PD) itu mendorong agar Jokowi mengerahkan organ-organ pemerintah Indonesia untuk melaksanakan apa yang disampaikannya. Menurutya, hal itu perlu dilakukan agar seruan Jokowi itu tidak hanya sebatas kata-kata.
"Jangan sampai pernyataan presiden hanya kata-kata belaka tanpa disertai tindakan nyata untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina," ucap anak dari Dimyati Natakusumah yang juga anggota DPR RI yang merupakan politisi PKS.
Dia juga mendorong agar seluruh elemen politik global bergerak ke arah penyelesaian konflik secara kolaboratif. Jika seluruh pihak mengerti bagaimana konflik tersebut menciptakan gelombang negatif ekonomi serta finansial, seharusnya upaya penyelesaian masalah secara damai bisa dilakukan.
"Hal ini menjadi peringatan kepada semua pihak bahwa intensi saja tidak cukup. Harus ada langkah nyata untuk menyelesaikan konflik kedua negara ini," ujar anak dari Irna Narulita yang menjabat sebagai Bupati Pandeglang.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berbicara mengenai perang di Ukraina. Jokowi menyerukan untuk menghentikan perang sekarang juga.
Hal ini disampaikan Jokowi pada KTT Khusus ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington, Jumat (13/5/2022). Menurut Jokowi, perang di Ukraina menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi COVID-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka," ujar Jokowi dalam keterangan dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (14/5/2022).
Jokowi mengatakan perang di Ukraina melemahkan multilateralisme. Selain itu, perang tersebut berpotensi memecah belah hubungan antarnegara.
"Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud," tutupnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi