FILM THE VETERAN UNGKAP POPULASI YANG TIDAK BANYAK BERTANYA NAMUN TERANCAM

author Seno

- Pewarta

Selasa, 07 Sep 2021 23:29 WIB

FILM THE VETERAN UNGKAP POPULASI YANG TIDAK BANYAK BERTANYA NAMUN TERANCAM

i

IMG_20210907_231657

Optika - Beberapa kalimat menarik dari Gerry Langdon, seorang tokoh dari Departemen Dalam Negeri USA, dalam film The Veteran, "Semua parasit beradaptasi ke induk semangnya dan berevolusi. Hanya masalah waktu.

Rangkaian kalimat menarik dari Gerry ini semacam pesan inti dari film itu. Terutama pada adegan yang terjadi di parkir basement saat didatangi pemeran utama. Gerry menjelaskan tentang diciptakannya kekacauan di Negara-negara berkembang yang memiliki sumber daya alam berkualitas, oleh para penguasa bisnis dunia.

Gerry menekankan, prinsip dari para elit global adalah untuk perang, Otoritas dasar dari negara modern para orang kaya terletak pada kemampuan mereka berperang. Hari ini minyaknya, besok, air, dan lain-lain. Itulah yang suka kami sebut, God business; senjata, minyak, dan narkoba."

Gerry yang diperankan aktor senior, Brian Cox, membuka tujuan dari perang-perang yang diciptakan itu, "Kami terus menghasilkan uang dengan terbakarnya dunia. Tapi ini bisa bekerja hanya jika, masyarakat tetap tidak peduli, sampai semuanya terlambat.

Masyarakat di negara-negara berkembang yang memiliki sumber daya alam (SDA), dibuat sibuk memikirkan bagaimana mempertahankan hidup, dan selebihnya disilaukan dengan secara bergilirnya sesuatu yang trending dari produk-produk yang sejatinya tidak esensial, yang lebih banyak pada kebutuhan tersier, dan makin jauh dari pola pikir kritis terhadap fenomena-fenomena yang (berpotensi) mengancam.

"Populasi yang selalu dalam ketakutan permanen, tidak banyak bertanya. Hasrat kami berperang, menjadi hasrat mereka. Pengorbanan yang dikehendaki. Ketakutan adalah liburan, ketakutan adalah kontrol, ketakutan... adalah uang" Lanjut Gerry, sambil berdiri di samping pintu mobil sedan miliknya.

"Apa kamu tahu arti 'train tracking' dan 'battery'? Mungkin kamu harus melihat lebih dekat ke rumahmu," itulah kalimat terakhir Gerry sebelum meninggal ditembak Aktor utama.

Aktor Asal Britania Raya, Tobias Alistair Patrick Kebbell, atau yang lebih dikenal dengan Toby Kebbel adalah pemeran utama dari Film The Veteran, dengan nama peran, Robert Miller. Selain itu ada Aktris Adi Bielski, sebagai Alyana Wallace.

Miller adalah tentara Amerika dari satuan terjun payung yang lihai dalam berbagai operasi militer. Afghanistan, adalah wilayah yang menghantui hidupnya. Perang batin dirasakan Miller. Antara tugas dan rasa kemanusiaan.

Miller akrab dengan Bashy, Seorang pemuda muslim yang peduli pada generasi penerus, disebabkan makin banyak remaja di wilayahnya dipengaruhi narkoba dan bebasnya perdagangan senjata.

Miller mengungkapkan sebuah konspirasi yang melibatkan badan intelijen. Dia berpura-pura menerima tawaran sebagai agen pengintai. Orang-orang elit global dalam konspirasi tersebut mengalihkan isu dengan cara bekerja sama dengan sekelompok pengedar narkoba dan senjata. Di balik bisnis narkoba dan senjata, ada bisnis besar, yang tujuan utamanya adalah mengeruk Sumber Daya Alam.

Alyana merupakan satu-satunya agen perempuan dengan tugas sebagai perantara koordinasi bisnis para elit global dari berbagai negara. Dia menguasai banyak bahasa, senjata, dan strategi intelijen. Dengan mengikuti gerak-gerik Alyana, Miller berhasil mendapat beberapa informasi penting dari Alyana.

Film The Veteran ini disutradarai Matthew Hope. Naskah ditulis oleh Sang Sutradara dan Robert Henry C.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pemerintah Indonesia sebaiknya belajar pada apa yang terjadi di Afghanistan

The Veteran adalah film yang mengungkap bisnis besar Sumber Daya Alam (SDA) oleh para penguasa bisnis dunia dengan cara mengelabui perhatian khalayak melalui bisnis-bisnis seperti narkoba, perdagangan manusia, senjata, dan dengan melempar isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Fakta yang ada di Afghanistan pun demikian. Akhir juli 2017, New York Times memberitakan, Amerika Serikat mengincar SDA di Afghanistan, yakni adanya jenis cadangan mineral yang diketahui melimpah di bawah bumi Afghanistan. Laporan Studi kerja sama antara Pentagon dan Survei Geologi Amerika Serikat sejak satu setengah dekade belakangan, Afghanistan memiliki cadangan mineral yang bernilai $1 triliun yang belum dimanfaatkan secara keseluruhan.

Desember 2013, Hamid Karzai yang saat itu Presiden Afghanistan mengklaim bahwa, cadangan mineral di negaranya sekitar $30 triliun, lebih besar dari enam puluh kali lipat nilai pendapatan bidang pertambangan global hingga tahun 2016.

Selain cadangan bijih besi, uranium, seng, tantalum, bauksit, batu bara, gas alam dan tembaga, di Afghanistan juga banyak litium, emas, perak, dan platinum. Lithium adalah bahan baku masa depan yang banyak dicari, utamanya untuk produksi baterai smartphone dan mobil listrik.

Pada 6 November 2020, CNBC melaporkan, di Morowali, Sulawesi Tengah, mulai dibangun empat pabrik komponen baterai dengan dana sebesar 43.5 triliun rupiah. Menurut Chief Executive Officer (CEO) PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Alexander Barus, sumber dana itu didapat dari dana ekuitas sebanyak 40n perbankan 60% ditambah dana dari investor yang berasal dari China.

Bulan Februari yang lalu, Juru Kampanye Energi Terbarukan Greenpeace Indonesia, Satrio Swandiko Prilianto mengatakan, ada ancaman ekstraksi nikel dalam wacana percepatan program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Ia menjelaskan logam utama yang dipakai dalam baterai lithium-ion yang digunakan KLBB adalah kobalt, lithium, nikel, dan mangan yang merupakan sumber daya alam. Dalam proses ekstraksinya, Satrio mengingatkan, industri tambang sarat dengan pelanggaran hak asasi manusia dan kerusakan lingkungan.

Rezim Jokowi dan rezim-rezim berikutnya sudah seharusnya mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, mengkaji ulang, dan mengambil keputusan yang tepat tentang berbagai investasi, dan semestinya bersikap kritis dan tidak terlalu percaya pada dominasi investor dari luar negeri. (Rif)

Sumber : Tim Riset Optika

Editor: zal

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU