Optika.id - Melandainya kasus Covid-19 di Indonesia lantas tidak membuat giat vaksinasi berhenti begitu saja. Masyarakat Indonesia diminta untuk segera melaksanakan vaksinasi booster atau dosis ketiga guna mencapai kekebalan tubuh dan kelompok.
Vaksinasi booster terbukti berhasil meningkatkan kadar antibodi tubuh dalam melawan Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual Selasa (31/5/2022) usai Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Wajib Vaksin Booster Bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Mulai 17 Juli 2022
Ini sesuai dengan hasil sero survei yang sudah dilaksanakan pada Maret 2022 lalu. Jadi kita lihat survei kadar antibodi rata-rata sebelum booster itu sekitar 400 titer. Begitu di-booster, itu naik berkali kali lipat kadar antibodinya, sehingga akan sangat melindungi masyarakat, kata Menkes Budi.
Menurut Budi, sampai saat ini, capaian vaksinasi booster baru menyentuh angka 25 persen. Oleh sebab itu, sesuai dengana arahan Presiden Joko Widodo, Budi Gunadi mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan vaksin booster di wilayahnya masing-masing.
Bapak Presiden juga sekaligus meminta untuk mempercepat stok vaksin yang banyak yang ada di daerah sekarang itu segera menerapkan booster, ujarnya.
Baca Juga: Kemendagri Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi Booster
Stok vaksin untuk vaksinasi booster ini juga melimpah dan bisa didapatkan oleh masyarakat di pusat dan layanan kesehatan di wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait dengan capaian vaksinasi, Kementerian Kesehatan mencatat hingga 30 Mei 2022 secara total sudah lebih dari 413 juta dosis vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat Indonesia, baik dosis 1, 2 maupun booster.
Dimana sebanyak 200.246.648 masyarakat yang menerima suntikan dosis pertama. Sementara 167.391.090 masyarakat sudah menerima dosis kedua. Dan sebanyak 45.607.567 masyarakat yang mendapatkan vaksinasi dosis booster.
Baca Juga: Khofifah Minta Masyarakat Jatim Pakai Masker Lagi dan Segera Vaksin Booster
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
