Optika.id, Banyuwangi - Saat reses di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, pada Senin (30/5/2022), dr Agung Mulyono anggota DPRD Jawa Timur, disambati soal KIS (Kartu Indonesia Sehat) oleh salah seorang warga bernama Imam Rosidi.
Imam yang merupakan warga RW 11 Desa Kalibaru Wetan, mengaku tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS kesehatan, sementara dirinya dari kaum kurang mampu, sehingga tidak sanggup membayar iuran KIS. Hingga menyebabkan dia membantu istrinya melahirkan sendiri di rumahnya sebanyak 2 kali lahiran.
Baca Juga: Nonton Formula E, AHY Disambut Akrab Anies Baswedan
Saat ini, istrinya pun tergolek lemah di Rumah Sakit di Mojokerto.
"Sekarang istri saya lagi sakit nggak ada dapat kartu sehat, anak saya 5, saya nggak sanggup membiayai, mau ngurus KIS malah katanya harus bayar," tukas pria yang berprofesi sebagai pemulung ini.
[caption id="attachment_27487" align="aligncenter" width="788"] Imam Rosidi (bertopi, baju kotak-kotak) bersama dr Agung Mulyono. (Deni/optika.id)[/caption]
"Anak terakhir saya ngelahirin sendiri karena nggak ada biaya. Mau ngurus BPJS lewat calo bayar Rp 350 ribu langsung jadi tapi saya nggak ada uang. Jadinya dua kali anak saya dilahirkan sendiri," tuturnya sedih.
dr Agung pun merasa miris di zaman sekarang masih ada warga yang belum memiliki KIS atau BPJS khususnya dari kaum kurang mampu.
Dia pun mencoba memberikan solusi kepada Imam Rosidi, untuk segera mengurus KIS ke kantor desa Kalibaru Wetan.
Menurutnya KIS atau BPJS sudah ada sejak zaman Presiden kelima Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Dengan BPJS itu maka ada subsidi silang yang nggak sakit mensubsidi yang sakit, kira-kira yang sakit itu ya 10 persen, cuci darah saja yang hampir Rp 2 juta, kalau pakai BPJS ya gratis," tutur bendahara DPD Partai Demokrat Jatim ini.
Baca Juga: dr Agung Mulyono Siap Bantu Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan di Banyuwangi
"BPJS itu kalau untuk orang tidak mampu pasti gratis namanya ada program Pemberi Bantuan Iuran cara memperolehnya dengan memakai kartu miskin," imbuh Ketua Komisi D DPRD Jatim ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Didik Isnaini Ketua RW 11 mengakui ada yang tidak sinkron dalam data KIS pada warganya
"Masyarakat butuh peningkatan kesejahteraan dan juga pelayanan kesehatan, saya mau mencarikan donatur untuk membantu bapak Imam, kalau negeri ini tidak bisa memberikan KIS gratis buat pak Imam," usulnya.
Sementara itu, Risano Kepala Desa Kalibaru Kulon yang merupakan tetangga Desa Kalibaru Wetan membantu memberikan solusi kepada Imam untuk segera ke Kepala seksi (Kasi) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk diusulkan mendapatkan bantuan KIS/BPJS gratis.
Banyak KIS yang terblokir sekarang, bagaimana solusinya? Yang jelas kalau masuk di RS swasta tidak ada solusi. Apabila ada warga yang tidak mampu tolong masuk Puskesmas nanti aka ada rujukan ke RSUD di Blambangan. Silahkan laporan kasi kesra Pak Wahid. Nanti dikeluarkan surat SKTM dari dinas sosial kabupaten kalau sudah acc (diterima) pasti gratis nantinya, katanya memberikan solusi.
Baca Juga: Kunjungi Desa Seni, dr Agung Mulyono Siap Lestarikan Budaya Banyuwangi
"Kalau sakit masuk puskesmas harus dirujuk ke RSUD nanti masuk daftar KIS masanya 3 bulan, kalau belum masuk daftar lagi ke kasi kesra menunggu 3 bulan lagi. Sampaikan kepada saudara kita yang hamil. Kalau tidak mampu mengurus surat tidak mampu ke kasi kesra," pungkasnya.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi