Optika.id- Politisi India dan Ketua Menteri di negara bagian Maharashtra, Uddhav Thackeray mengatakan kasus penghinaan Nabi Muhammad berujung panjang. Dia mengatakan, lantaran kasus itu, Perdana Menteri dihina dan negara harus menghadapi rasa malu.
Negaranya dipaksa bertekuk lutut dan meminta maaf oleh negara-negara Arab karena pernyataan juru bicara The Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad.
Baca Juga: Naipaul, Gusdur, dan Bagaimana Barat Memandang Islam?
Apa yang dikatakan juru bicara (BJP) itu tidak masuk akal. Dia menghina Nabi... Apa perlunya? Mengapa?, kata Thackeray saat berpidato di rapat umum Swabhiman Shiv Sena di Aurangabad, Kamis (9/6/2022).
Dia menuduh bahwa juru bicara BJP menjadi tidak terkendali dan mengatakan apapun yang mereka inginkan.
Karena juru bicara BJP, negara dihina. Negara-negara Timur Tengah dan Arab telah memaksa negara untuk meminta maaf," ujarnya.
Baca Juga: Muhammad Ibn Abdullah dan Kebangkitan Arab-Islam
"Pendirian BJP tidak bisa menjadi pendirian negara. Kejahatan itu dilakukan oleh BJP dan bukan negara. Mengapa kita harus meminta maaf? Mengapa negara harus menderita dan malu karena juru bicara BJP?" tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti diketahui, selama debat TV bulan lalu, Nupur Sharma, juru bicara BJP, telah membuat pernyataan kontroversial terhadap Nabi Muhammad, yang memicu kemarahan di media sosial.
Beberapa negara Arab, termasuk UEA, Qatar dan Bahrain, menyatakan keprihatinan yang kuat atas komentar tersebut. BJP telah menangguhkan Sharma dari keanggotaan utama partai pada Ahad lalu. Juru bicara BJP Delhi, Naveen Kumar Jindal, yang juga membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad di Twitter, dikeluarkan dari partai pada 5 Juni 2022.
Baca Juga: Charles Martel, Membendung Ekspansi Islam ke Eropa Barat
Reporter: Angga Kurnia Putra
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi