Optika.id Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya sempat membuka destinasi Wisata Air Kalimas untuk masyarakat, pada Selasa, 31 Mei 2022 lalu.
Re-launching tersebut dilakukan setelah sungai yang dulunya pernah menjadi pusat perdagangan di Kota Pahlawan itu direvitalisasi oleh pemkot.
Baca Juga: Aktivisi Ini Dukung Kotak Kosong dalam Pesta Demokrasi Pilwali Surabaya!
"Pemkot Surabaya akan terus menghidupkan Sungai Kalimas. Ini tidak hanya untuk meningkatkan potensi wisata tapi juga diharapkan meningkatkan ekonomi," ungkap Eri dalam peresmiannya itu.
Selain menawarkan konsep baru wisata air, Pemkot Surabaya melengkapinya dengan sejumlah hiburan yang dapat dinikmati. Mulai dari musik saksofon, pertunjukan live musik di atas perahu, hingga cat dan lampion warna-warni di sepanjang sungai.
Setiap bawah jembatan juga kita cat warna-warni dan diberi lampu sorot. Sehingga ketika perahu yang dinaiki pengunjung itu melintas di bawah jembatan ada kesan berbeda, ujarnya.
Terkait keamanan, Eri memastikan, Pemkot Surabaya sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk mengondisikan air di Kalimas.
Ketika musim kemarau tiba, pemkot ingin pintu air Kalimas itu dibuka. Sedangkan saat musim penghujan pintu air ditutup. Jadi, ketinggian elevansi air itu dipertahankan, ujarnya.
Baca Juga: Kisah Alumni Asrama Bibit Unggul, Keluarga Tak Mampu Sampai Jadi Kepala Dinas
Wisatawan dapat memesan tiketnya melalui online di laman tiketwisata.surabaya.go.id. Namun, untuk sementara ini Wisata Perahu Kalimas dibuka mulai pukul 15.00-21.00 WIB. Sedangkan khusus di hari weekend, wisata dibuka mulai pagi hingga malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terdapat 2 paket rute perjalanan yang ditawarkan dengan harga yang berbeda, yakni paket dari Monkasel dan Siola. Kalau dari Monkasel ke Siola harga tiket Rp 10 ribu, kalau dari Taman Prestasi Rp 4 ribu," kata Wiwiek.
Saat ini, pemkot menyediakan 7 armada perahu untuk mengangkut penumpang Wisata Air Kalimas. Setiap satu unit perahu itu mampu membawa 10-12 penumpang pada sekali jalan.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Terus Lakukan Sosialisasi PHBS Cegah Endemi MPOX
Penulis: Yuko Syhaqina (Mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Airlangga)
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi
