Ludruk Warna Budaya Jaga Eksistensi Dengan Kolaborasi Bersama Ubhara dan Unair

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 28 Jun 2022 17:33 WIB

Ludruk Warna Budaya Jaga Eksistensi Dengan Kolaborasi Bersama Ubhara dan Unair

i

Ludruk Warna Budaya Jaga Eksistensi Dengan Kolaborasi Bersama Ubhara dan Unair

Optika.id - Ludruk Warna Budaya yang berlokasi di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan Surabaya, tetap berusa melestarikan budaya lokal ditengah keadaan yang sulit. Mayoritas anggotanya adalah warga Kelurahan Pagesangan. Secara rutin, grup ini menggelar latihan di balai Kelurahan, yang sudah tersedia peralatan satu set gamelan.

Menurut Ketua Ludruk Warna Budaya, Bambang Sugeng, sejak didirikan 2016 sampai sekarang, grupnya sudah berpentas 7 kali dan sudah punya nomor induk kesenian. Grup ludruk ini didukung penuh warga Kelurahan Pagesangan.

Baca Juga: 14 Ribu Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Unair

Lokasinya yang cukup strategis, relatif dekat dengan lapangan Pagesangan (sebelah Masjid Agung Surabaya) yang setiap harinya merupakan pusat kuliner, memungkinkan bisa membangun panggung yang menampung banyak penonton.

Grup ludruk ini militan. Walaupun tidak ditanggap, ya kami pentas mandiri pungkas Bambang Sugeng, yang juga Ketua LPMK Kelurahan Pagesangan, Selasa (28/6/2022).

Selain itu Kelompok Ludruk ini kerap kali melakukan trobosan kolaborasi dengan komunitas lainya seperti yang dilakukan baru-baru ini. Pentas grup ludruk Warna Budaya Pagesangan yang berlangsung di lapangan Pagesangan, depan Masjid Agung Surabaya, hari Sabtu malam (25/6/2022). Melibatkan para mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya sebagai pemeran utama serta tim video Suting dari fakultas Komunikasi Unair.

Niat semula mengadakan riset dan pendampingan, malah diajak main Ludruk. Dan ternyata asyik juga kata Taufiqurrahman, salah satu mahasiswa.

Walaupun baru sekali bermain Ludruk, dan harus menggunakan dialog bahasa Jawa.Penampilan kelima orang mahasiswa tersebut tidak mengecewakan dan bisa mengimbangi permainan para pemain senior.

Selain Taufiq, ada empat orang mahasiswa lagi yang ikut berperan. Yakni, Muhammad Fauzan Ali, Yuniar Putri Ariana, Viony Lidia dan Ilham Ferdiansyah. Kelimanya dari Fisip/Komunikasi Universitas Bhayangkara Surabaya.

Baca Juga: Halal Bihalal, Khofifah Ingin Unair Jadi Kampus Top Dunia

Menggelar lakon Brandal Loka Jaya, yang mengisahkan perjalanan Sunan Kalijaga sebelum jadi Wali, menyedot perhatian penonton yang rela duduk lesehan, sampai pertunjukan usai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka tergabung dalam UKM UKPIM (unit kreatifitas dan pengembangan intelektual mahasiswa) Ubhara serta komunitas Arek Institute, organisasi nirlaba independen, yang baru didirikan tahun 2021 lalu.

Organisasi ini fokus pada kegiatan mengulik tentang sejarah, pola kebudayaan, hingga aktivitas seni dan budaya dari subkultur Arek.

Salah satu kegiatannya adalah pendampingan komunitas Ludruk di wilayah Surabaya dan Sidoarjo agar lebih berkembang. Antara lain pendampingan kegiatan dokumentasi dan promosi secara digital, tiket, mengemas pertunjukan dalam platform Youtube, dsb. Grup ludruk Warna Budaya Pagesangan adalah salah satu sasaran riset dan pendampingan.

Baca Juga: Berikut Keketatan dan Daya Tampung Prodi Soshum UNAIR

Hadir pula Camat Kecamatan Jambangan, Annita Hapsari Oktorina Sesoria, S.STP.

Reporter: Jenik Mauliddina
Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU