ICMI Muda Dorong Duet NU – Muhammadiyah di Pilpres 2024

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 01 Jul 2022 18:54 WIB

ICMI Muda Dorong Duet NU – Muhammadiyah di Pilpres 2024

i

WhatsApp-Image-2022-06-08-at-16.22.28-960x640

Optika.id - Roadshow Silaturahmi strategis ke sejumlah ormas Islam telah dimulai oleh ICMI Muda. Roadshow tersebut terkait dengan gagasan perjuangan mewujudkan kepemimpinan umat untuk bangsa melalui gerakan 'Pilpres 2024 Duet NU-Muhammadiyah'.

Perwakilan PP Muhammadiyah, Faiz Rafdli yang menerima kunjungan ICMI Muda mengapresiasi gagasan dan inisiasi 'Pilpres 2024, Duet NU-Muhammadiyah' yang diusung ICMI Muda.

Baca Juga: 112 Tahun Muhammadiyah dan Harapan Masyarakat

"Apakah nanti ini jadi kajian serius, dibawa ke Tanwir, atau sampai Muktamar Muhammadiyah, wallahu a'lam. Kami tidak ingin mendahului. Namun sekali lagi, kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh ICMI Muda. Saya kira ini malah mendahului yang lain," kata Faiz dalam keterangan pers yang diterima Optika.id pada Jumat (1/7/2022).

Menurut Faiz, saat ini umat islam merasakan masalah bangsa yang sama sehingga, dirinya menyambut baik upaya gerakan yang menyatukan umat ini.

PP Muhammadiyah akan meneruskan pesan ICMI Muda tersebut dan berharap pembahasannya masuk dalam agenda Muktamar sehingga mendapat rekomendasi Muktamar jika memungkinkan.

"Namun ini perlu kajian serius. Meski demikian, bicara politik 2024 semua sangat mungkin. Termasuk duet Muhammadiyah-NU," ucap Faiz.

Faiz menjelaskan jika PP Muhammadiyah turut andil serta berkepentingan terhadap Pilpres 2024. Akan tetapi, pihaknya tidak menekankan pada figur atau nama-nama tertentu, melainkan pada nilai-nilai kepemimpinan dari figure tersebut yang baldatun toyyibatun wa robbun ghofur.

Saat ini, ujar Faiz, Muhammadiyah tengah mengkaji tentang nilai-nilai kepemimpinan tersebut. Di sisi lain Muhammadiyah juga menimbang ulang sistem Pemilu langsung. Mereka juga mengkaji kembali Mahkamah Konstitusi selaku institusi yang memiliki kekuatan tertinggi saat ini.

Dalam kesempatan tersebut, Faiz juga menegaskan sikap Muhammadiyah dalam arus politik di Indonesia. dia menjelaskan jika Muhammadiyah bersifat Wasatiyah atau menjadi rumah bangsa yang relative netral, tidak tergoda dan terus konsisten dalam menjaga prinsip.

Dan ini tidak mudah, ini penting bagi Muhammadiyah. Muhammadiyah konsisten dengan tidak tergoda politik praktis," sebut Faiz.

Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah adalah Pilar Kemajuan Bangsa dan Kemanusiaan

Sementara itu, penggagas gerakan Pilpres 2024, Duet NU Muhammadiyyah sekaligus Ketua Dewan Istiqaman ICMI Muda, AM. Iqbal Parewangi menjelaskan jika penting mewujudkan kepemimpinna umat bangsa. Salah satunya ialah melalui ikhtiar gerakan yang digagasnya. Ia juga mencontohnya bagaimana dampak kepemimpinan nasional yang tidak memihak pada umat dan bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kita tahu 5 persen sekolah menengah di Indonesia milik Muhammadiyah. Bahkan perguruan tinggi Muhammadiyah lebih banyak dari perguruan tinggi negeri. Itu kontribusi luar biasa. Tetapi dari anggaran pendidikan 169 triliun rupiah pada APBN 2022, misalnya, berapa yang menetes ke sekolah Muhammadiyah? Terlalu kecil, itupun kalau ada," jelas Iqbal.

Sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Palemen DPD RI 2014-2019 itu juga mengingatkan angka statistik survei publik, bahwa sekitar 54 persen pemilih di Indonesia berafiliasi dengan NU dan Muhammadiyah. Oleh sebab itu dirinya menekan perlu adanya rekonstruksi kesadaran soal kepemimpinan nasional.

Iqbal menyebut jika gagasan dari gerakan ini sudah sesuai dengan ijtihad siyasah di ICMI Muda.

Sementara itu, Tumpal Panggabean selaku Ketua Presidium ICMI Muda berharap adanya kolaborasi antara ICMI Muda dengan Ormas Islam besar seperti PP Muhammadiyah dan NU. Hal ini bertujuan untuk persatuan dalam membangun gerakan politik keummatan.

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Agenda kita sama. Apa yang sudah kita perbuat dan perjuangkan sama. Hanya saja gerakannya belum dilakukan secara bersama-sama dalam membangun gerakan politik keummatan," ujar Tumpal.

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU