Optika.id - Komisi D DPRD Jawa Timur berharap Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Jember turun tangan dalam pemenuhan air bersih. Pasalnya di sejumlah wilayah di kabupaten tersebut tengah mengalami krisis air bersih.
Pemenuhan air merupakan hajat hidup orang banyak, sehingga negara dalam hal ini pemerintah wajib untuk memenuhinya. Dari laporan yang masuk, sudah 7 bulan sebagian masyarakat Jember mengalami krisis air bersih, kata Moh. Satib, anggota Komisi D DPRD Jatim, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga: Khawatir RUU Pilkada Disahkan, BEM SI Jatim Terus Kawal hingga Pendaftaran!
Menurut politisi asal Jember ini, berdasarkan data sementara ada sejumlah daerah di Jember yang mengalami krisis air bersih. Diantaranya sekitar 250 KK yang terdampak di Lingkungan Tegalrejo dan Gebang Poreng. Tak hanya itu, ada juga sekitar 700 KK di seputaran Kecamatan Patrang yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Bahkan warga yang tinggal di kawasan Kecamatan Kota seperti Gebang Poreng, Tegalrejo Jember Lor. Kemudian sekitar Jalan Bungur Kecamatan Patrang. Semakin hari kian meluas saja warga yang terdampak krisis air bersih di kabupaten Jember ini, paparnya.
Untuk pemenuhan air bersih, kata Satib warga selama tiga bulan pertama menyiasatinya dengan membeli air bersih. Satu galon air bersih 15 liter dibeli seharga Rp 5.000. Sedangkan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan buang air besar, warga terpaksa memanfaatkan Sungai Jompo.
Kebetulan itu daerah yang saya sebutkan tadi berada di sekitaran Sungai Jompo. Kalau daerah yang lain dan jauh dari Sungai Jompo memanfaatkan sungai besar terdekat di masing-masing daerah yang terdampak krisis air bersih,katanya.
Maka itu, pihaknya berharap bantuan dari Pemprov Jatim melalui dinas terkait segera diterjunkan untuk membantu dan meringankan krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Jember tersebut. Dari laporan yang saya terima, baru pihak PMI (Palang Merah Indonesia) saja yang sudah mengirimkan bantuan air bersih, jelas Satib.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Bu Mega ke Caleg DPRD se-Jatim
Kemarau yang mulai mengintai di sejumlah daerah di Jawa Timur salah satunya di Kabupaten Jember berdampak masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu daerah di Jember yang paling paling parah krisis air bersih adalah di Kecamatan Patrang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, dari Kecamatan tersebut dampaknya semakin meluas. Setelah sebelumnya Kelurahan Gebang, kini menjalar ke Kelurahan Tegal Rejo dan Kelurahan Jember Lor. Krisis air bersih itu mulai dirasakan oleh warga sejak Bulan Februari 2022 lalu.
Reporter: Jenik Mauliddina
Baca Juga: PDIP Jatim Bekali Caleg Terpilih, Fokus pada Ideologi Pancasila!
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi