Pilang Fashion Week: Ide Kreatif Warga Lamongan Kenakan Pakaian Daur Ulang Barang Bekas

author Seno

- Pewarta

Senin, 22 Agu 2022 19:46 WIB

Pilang Fashion Week: Ide Kreatif Warga Lamongan Kenakan Pakaian Daur Ulang Barang Bekas

i

IMG-20220822-WA0035

Optika.id, Lamongan - Berbagai ide kreatif kerap muncul untuk menyemarakkan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Salah satunya yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Tejoasri, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan ini.

Baca Juga: Anggota DPR RI dan Pemerintah Desa Tejoasri Lamongan Dorong Nelayan Konversi BBM ke BBG

Tak hanya sekadar menggelar karnaval, masyarakat di Dusun Pilang Desa Tejoasri ini juga menyelenggarakan kegiatan yang dinamai Pilang Fashion Week. Mereka berunjuk gigi menampilkan berbagai macam kreativitas.

Bedanya, kalau kebanyakan model di acara fashion show pada umumnya mengenakan baju dan atribut yang glamour, namun para model di Pilang Fashion Week ini justru mengenakan pakaian yang berasal dari bahan bekas atau sampah hasil daur ulang.

Setelah Dusun Rengin, hari ini karnaval digelar di Dusun Pilang. Tampilan kreatif dan atraktif dengan berbagai tema juga dipertontonkan oleh setiap RT, lembaga, dan seluruh warga. Salah satunya Pilang Fashion Week di penghujung acara ini, ujar Kepala Desa Tejoasri, Yusuf Bachtiar, Senin (22/8/2022).

Yusuf menambahkan, masyarakat desa tampak antusias mengikuti dan menyemarakkan kegiatan pada momentum kemerdekaan tahun ini. Mulai dari anak-anak hingga dewasa tumplek blek memadati lokasi kegiatan yang disiapkan.

Alhamdulillah antuasias warga sangat tinggi. Seluruh warga Desa Tejoasri berduyun-duyun datang dan memadati lapangan Pereng, Dusun Pilang, Desa Tejoasri, imbuh mantan produser televisi nasional ini.

Lebih lanjut, Yusuf mengapresiasi segala bentuk kreatifitas yang disajikan oleh warga desa saat kegiatan ini berlangsung. Bahkan ia menyebut, Pilang Fashion Week tak kalah menarik dengan Citayam Fashion Week yang diselenggarakan di Jakarta.

Berdasarkan pantauan beritajatimcom, para warga yang berdandan bak model profesional dengan mengenakan pakaian hasil kreatifitasnya ini berlenggak lenggok di atas catwalk lapangan desa setempat.

Tak jarang, ada juga beberapa model yang beraksi secara kocak dan disambut dengan gelak tawa para penonton. Para warga seolah melampiaskan kerinduannya terhadap keriuhan kemerdekaan yang sempat dibatasi selama dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Gelar Festival Dayung Perahu Tradisional, Kini Desa Tejoasri Jadi Desa Wisata

Selain renungan, bagi kami, peringatan kemerdekaan juga merupakan suatu kebahagiaan dan kebersamaan. Sehingga para warga di Desa Tejoasri ini ingin menampilkan yang terbaik. Intinya, di sini kami ingin terus berkarya, untuk Indonesia semakin jaya, bebernya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diungkapkan Yusuf, banyak kegiatan yang digelar di Desa Tejoasri pada momen HUT ke-77 RI tahun ini. Sejumlah kegiatan itu digelar bertahap, mulai dari Dusun Pilang, Rengin,Tejo dan Bungkawak. Bahkan, di Desa ini juga bakal digelar Lomba Dayung Perahu Tradisional.

Pada Sabtu (27/8/2022) besok, di bengawan mati Desa Tejoasri ini juga akan digelar Lomba Dayung Perahu Tradisional, yang rencananya nanti juga bakal didatangi oleh Bupati Lamongan secara langsung, tandasnya.

Seperti diketahui, bengawan mati di Desa Tejoasri ini adalah aliran sungai yang telah mati atau tidak lagi teraliri air dari Bengawan Solo sejak adanya pengalihan aliran atau sudetan ke Sungai Bengawan Solo baru yang dibangun oleh pemerintah di sebelah utara desa.

Oleh karenanya, bengawan mati yang memiliki panjang sekitar 8 km ini kini dimanfaatkan oleh warga sebagai lokasi budidaya ikan dengan sistem keramba. Pasalnya, air di bengawan ini masih jernih dan tidak pernah surut meski saat musim kemarau panjang.

Baca Juga: Perguruan Silat dan Pemerintah Desa Tejoasri Gelar Bersih-bersih Lingkungan Desa

Kini, setidaknya ada 2 kelompok nelayan beranggotakan 51 orang yang memanfaatkan bengawan mati ini sebagai lokasi budidaya ikan seperti nila, udang jenis vanami, ikan mas, dan jenis ikan lainnya.

Selain untuk budidaya ikan, warga sekitar juga memanfaatkan air di bengawan mati ini untuk mengairi sawah mereka. Lantaran banyak warga yang menggantungkan hidupnya di bengawan ini, akhirnya pemerintah setempat juga melakukan berbagai kegiatan untuk kelestarian habitat ikan dan kebersihan ekosistem agar tetap terjaga.

Reporter: Pahlevi

Editor: Aribowo 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU