Optika.id - Kasus pertama cacar monyet atau monkeypox telah resmi terkonfimasi di Indonesia. dalam kasus ini, gejala awal yang dialami oleh pasien adalah munculnya ruam atau lesi di tubuh yang disertai dengan demam. Selain ruam, sebenarnya ada banyak ciri dan gejala dari cacar monyet yang harus dipahami. Apa saja itu?
Menurut pakar penyakit menular Davis Medical Center University of California, Sarah Waldman menjelaskan jika infeksi cacar monyet dapat terjadi lebih cepat daripada yang disadari oleh orang terinfeksi.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Dia menjelaskan jika masa inkubasi virus ini lebih lama dari flu atau varian Covid-19 Omicron. Apabila flu atau Omicron, rata-rata masa inkubasinya membutuhkan dua atau tiga hari, maka virus penyebab cacar monyet lebih lama dari itu. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan jika masa inkubasi cacar monyet antara 6 -13 hari bahkan terkadang hingga 21 hari.
Akan tetapi, data menunjukkan bahwa masa inkubasi bisa lebih pendek dari biasanya. Waldman merujuk sebuah penelitian pada bulan Juli yang menyebutkan bahwa masa inkubasi rata-rata tujuh hari.
"Selama periode ini, seseorang yang terkena cacar monyet tidak akan tahu mereka sakit," kata Waldman mengutip Antara sebegaimana melansir Health, Senin (22/8/2022).
Menurut pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner menjelaskan bahwa mayoritas pasien atau sekitar 60kal mengalami semacam gejala pilek atau flu pada gejala awalnya. Pada beberapa kasus, ditemukan jika pasien mengalami nyeri, merasa tidak enak bada, serta sedikit kehilangan nafsu makan.
Di sisi lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan gejala umum lain cacar monyet seperti pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk.
Schaffner berpendapat, kendati antara satu orang dan lainnya dapat mengalami cacar monyet secara berbeda, gejala seperti flu akan hilang dalam beberapa hari. Setelahnya, mereka mungkin melihat ruam atau lesi yang bermunculan.
Akan tetapi, CDC menyatakan jika gejala awal pada beberapa orang mungkin mendapatkan ruam atau lesi terlebih dahulu. Diikuti oleh gejala lain. Sementara orang lainnya mungkin hanya mengalami ruam biasa.
Ruam Cacar Monyet
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Seseorang yang terinfeksi cacar monyet selama dua sampai empat minggu setelah masa inkubasi awal akan melihat lesi atau ruam terbentuk pada tubuhnya. Menurut CDC, lesi pertama terbentuk di lidah atau di mulut. Akan tetapi, tidak semua infeksi cacar monyet termasuk tahap ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahap pertama, lesi cacar monyet pada tubuh disebut sebagai tahap makula. Pada tahap ini, benjolan pada tubuh baru terbentuk, memerah atau berubah warna. Kemudian, benjolan itu menjadi sedikit terangkat. Pada tahap inilah kemudian disebut sebagai tahap papula.
Setelah lesi terangkat, akan terisi cairan bening dan menjadi seperti lepuh, yang dikenal sebagai tahap vesikular. "Itu bukan jenis lepuh tipis yang didapatkan dari goresan di kulit atau cacar air," kata Schaffner.
Kemudian, cairan bening yang berada dalam lesi tersebut akan berubah menjadi buram atau bewarna kekuningan ini kemudian disebut umbilikasi dan berada dalam tahap pustula.
Jika infeksi mulai sembuh, maka segera setelah pustula mulai berubah menjadi koreng. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu, tetapi pada akhirnya kulit baru yang sehat akan tumbuh di bawah tempat lepuh berada dan keropeng akan terlepas. Pada titik ini, infeksi cacar monyet sudah berakhir.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Orang-orang paling berisiko menularkan virus ketika mereka memiliki lesi, lalu melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan orang lain, atau jika seseorang menginfeksi suatu benda lalu menularkan virus ke orang lain.
Reporter: Uswatun Hasanah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi