Polisi Ungkap Kronologi Lengkap Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Gontor Ponorogo yang Berujung Kematian

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Selasa, 13 Sep 2022 00:28 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Lengkap Kasus Penganiayaan Santri Ponpes Gontor Ponorogo yang Berujung Kematian

i

21990-olah-tkp-di-pondok-pesantren-gontor

Optika.id - Penyelidikan kasus kematian Albar Mahdi (17) santri Pondok Modern Gontor 1 Ponorogo yang diduga tewas dianiaya seniornya, masih terus dilakukan oleh Penyidik Polres Ponorogo.

Dihadapan wartawan, Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo menjelaskan pada Senin (12/9/2022), kejadian berawal pada 11-12 Agustus 2022, di mana korban mengikuti perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Desa Campursari, Sambit. Acara serupa berlanjut pada 18-19 Agustus 2022 di lokasi yang sama.

Baca Juga: Miris Guru Honorer Ini Dituntut Rp50 Juta Gegara Pukul Murid yang Tak Mau Sholat

kasus penganiayaan itu bermula dari kegiatan perkemahan rutin Pondok Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo setiap hari Kamis-Jumat (Perkajum). Berikut kronologinya.

1. Pada Kamis-Jumat, tanggal 18-19 Agustus 2022, kegiatan PERKAJUM dikuti oleh santri Klas 5. Saat itu yang bertindak sebagai ketua giat yakni almarhum Albar Mahdi Bin Rusdi.

2. Pada Sabtu-Ahad, tanggal 20 s.d 21 Agustus 2022 panitia PERKAJUM, ada giat pengembalian peralatan perkemahan.

3. Senin 22 Agustus 2022 pukul 06.00 WIB, korban bersama temannya dipanggil ke ruang perlengkapan di lantai 3 Pondok Gontor terkait evaluasi barang hilang dan rusak

4. Di sebuah ruangan di lantai 3, lanjut Catur, ada tersangka MFA dan IH yang merupakan senior atau kakak kelas korban. Di sana, korban menerima pukulan oleh IH menggunakan patahan tongkat pramuka dan pukulan di bagian dada. Sementara MFA, menendang dada korban hingga tersungkur tidak sadarkan diri.

5. Korban dibawa ke Rumah Sakit Yasyfin Gontor. Setelah diperiksa, korban sudah dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB

6. Penyelengaraan jenazah dilakukan dengan penuh hormat, disalatkan di Masjid Pondok Pesantren Darussalam Gontor oleh ribuan santri dan dinyatakan sebagai syahid.

Baca Juga: Terluka Parah, Kakek di Lamongan Tiba-Tiba Dibacok Saat Cari Rumput Untuk Pakan Ternaknya

7. Jenazah diantarkan ke rumah asal Palembang sesuai permintaan keluarga. Mereka berangkat dari Gontor pukul 14.00 WIB melalui jalan darat oleh rombongan tiga mobil yang terdiri atas 9 orang yang dipimpin Ustadz Agus Mulyana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

8. Rombongan sampai dirumah duka, hari Selasa,tanggal 23 Agustus 2022 pukul 11.30 WIB.

9. Keluarga minta agar peti jenazah dibuka sekalian kafannya. Setelah kafan dibuka didapati wajah korban berlumuran darah yang keluar dari hidung.

10. Kafan dibuka total dan didapati keadaan tubuh membiru, kemudian korban dimandikan uang dan dikafani ulang kemudian disalati lalu dimakamkan.

Baca Juga: Dukung Polda Sumut Ungkap Kekayaan AKBP Achiruddin Hasibuan, Kompolnas Ajak Koordinasi PPATK

Kasus ini kemudian viral usai diunggah di Instagram Hotman Paris karena ibu korban yang tidak terima dengan peristiwa tersebut.

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU