Seorang Pelajar di Sidoarjo Tewas Saat Ujian Kenaikan Tingkat Silat, Polisi Sebut Akibat Benturan Fisik

author Jenik Mauliddina

- Pewarta

Kamis, 15 Sep 2022 05:25 WIB

Seorang Pelajar di Sidoarjo Tewas Saat Ujian Kenaikan Tingkat Silat, Polisi Sebut Akibat Benturan Fisik

i

23685-ilustrasi-bentrokan-pendekar-silat-di-jember

Optika.id - Seorang pelajar di Sidoarjo tewas usai mengikuti ujian kenaikan tingkat silat di salah satu perguruan. Polisi mengungkapkan penyebab kematian korban diduga karena benturan fisik.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan dugaan tersebut setelah mengetahu hasil autopsi penyebab kematian korban sudah diketahui. Di tubuh korban terdapat luka lebam, namun Kusumo tidak menjelaskan secara rinci soal lebam tersebut.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Kembali Salurkan Bantuan Pangan Kepada Warga Penerima

"Dari hasil autopsi penyebab kematian korban, di tubuh korban terdapat luka lebam. Sabar nanti akan kita rilis," ujar Kusumo kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).

Kusumo menjelaskan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 22 orang yang dijadikan saksi. Mereka terdiri dari pelatih, senior, dan rekan seangkatan korban.

"Ada 22 saksi yang telah dipanggil untuk dimintai keterangan. Mereka terdiri dari pelatih, seniornya dan rekan seangkatan. Semua dari perguruan silat," kata Kusumo.

Kusumo menjelaskan hasil dari keterangan saksi-saksi itu selanjutnya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka. Dalam gelar perkara nanti akan diketahui sampai di mana keterlibatan para saksi.

"Secepatnya kami akan melakukan gelar Perkara, sampai dimana keterlibatan para saksi. Gelar perkara itu untuk menentukan pelaku," tandas Kusumo.

Baca Juga: "Ngobrol Pintar" Gelar Musyawarah Rakyat Sidoarjo

Sebelumnya, remaja asal Kelurahan Pucang RT 10/RW 03 Kecamatan Sidoarjo itu meninggal pada Minggu (11/9) sekitar pukul 18.00. Nyawa korban tak tertolong saat dalam perawatan di RSUD Sidoarjo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ayah korban, Dedik Hainul Akbar, 43, mengatakan, jika anak sulungnya itu baru tiga bulan mengikuti silat. Dia tak menyangka jika remaja yang masih duduk di kelas XII itu harus meninggal dalam keadaan tak wajar.

Kata dokter anak saya mengalami pendarahan di saluran pernapasannya. Sehingga harus dipompa. Hampir setengah botol darahnya, jelasnya.

Baca Juga: Gelora Delta Sidoarjo Siap Berbenah Jadi Stadion FIFA, Mulai Dikerjakan Akhir Januari Nanti

Reporter: Jenik Mauliddina

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU